Ponsel ABK TB Charles Dipegang Pria dan Wanita Berbahasa Tagalog
A
A
A
SAMARINDA - Untuk memastikan kondisi ABK Tugboat (TB) Charles yang diduga disandera, pihak keluarga terus berusaha menghubungi nomor ponsel. Tak hanya nomor ponsel dari provider asal Indonesia, juga provider dari Filipina.
"Rata-rata ABK yang berlayar ke Filipina, pasti memiliki nomor ponsel dari Filipina. Ini untuk memudahkan komunikasi kami satu sama lain," kata Siti, istri salah satu ABK TB Charles, Kamis (23/6/2016).
Pada Rabu (22/6/2016) pukul 17.00 Wita, Siti berhasil menghubungi nomor ponsel Filipina milik mualim 1 bernama Ismail. Dia langsung kaget karena yang mengangkat telepon seorang wanita yang fasih berbahasa Tagalog, bahasa rakyat Filipina.
"Sekitar jam 17.00 sore, saya menelepon nomor suaminya Megawati, yang angkat seorang perempuan, orang Filipina sana. Dia bilang, mereka (ABK) sudah berada di rumahnya orang ini," kata Siti.
Siti merupakan asli Filipina yang kini sudah menjadi WNI dan masih menguasai Bahasa Tagalog. Sehingga, komunikasinya dengan orang tersebut berjalan lancar.
"Saya telepon lagi untuk kedua kali. Yang terima teleponnya laki-laki dan pakai bahasa Filipina, pakai bahasa Tagalog dan dia bilang butuh uang. Segera, kalau tidak akan memotong kepala (sandera)," tambahnya.
Setelah itu, nomor ponsel tersebut tidak bisa dihubungi lagi hingga Kamis dini hari. Keluarga ABK tentu kaget, sebab seharusnya ponsel tersebut berada di atas kapal, ikut dalam pelayaran. Jika dipegang orang lain, tentu telah terjadi sesuatu.
Pihak keluarga juga sudah mendapat informasi sebuah kapal milik TNI Angkatan Laut sedang menuju alur pelayaran TB Charles. Kapal ini ditugaskan untuk mencari informasi soal keberadaan seluruh ABK.
"Rata-rata ABK yang berlayar ke Filipina, pasti memiliki nomor ponsel dari Filipina. Ini untuk memudahkan komunikasi kami satu sama lain," kata Siti, istri salah satu ABK TB Charles, Kamis (23/6/2016).
Pada Rabu (22/6/2016) pukul 17.00 Wita, Siti berhasil menghubungi nomor ponsel Filipina milik mualim 1 bernama Ismail. Dia langsung kaget karena yang mengangkat telepon seorang wanita yang fasih berbahasa Tagalog, bahasa rakyat Filipina.
"Sekitar jam 17.00 sore, saya menelepon nomor suaminya Megawati, yang angkat seorang perempuan, orang Filipina sana. Dia bilang, mereka (ABK) sudah berada di rumahnya orang ini," kata Siti.
Siti merupakan asli Filipina yang kini sudah menjadi WNI dan masih menguasai Bahasa Tagalog. Sehingga, komunikasinya dengan orang tersebut berjalan lancar.
"Saya telepon lagi untuk kedua kali. Yang terima teleponnya laki-laki dan pakai bahasa Filipina, pakai bahasa Tagalog dan dia bilang butuh uang. Segera, kalau tidak akan memotong kepala (sandera)," tambahnya.
Setelah itu, nomor ponsel tersebut tidak bisa dihubungi lagi hingga Kamis dini hari. Keluarga ABK tentu kaget, sebab seharusnya ponsel tersebut berada di atas kapal, ikut dalam pelayaran. Jika dipegang orang lain, tentu telah terjadi sesuatu.
Pihak keluarga juga sudah mendapat informasi sebuah kapal milik TNI Angkatan Laut sedang menuju alur pelayaran TB Charles. Kapal ini ditugaskan untuk mencari informasi soal keberadaan seluruh ABK.
(zik)