Menteri Puan Minta Pemda Aktif Sosialisasi Daerah Rawan Bencana
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengaku belum memikirkan rencana jangka panjang terkait relokasi terhadap warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor seperti yang menimpa wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, pihaknya akan memfokuskan untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.
"Yang pasti kita juga lihat kemungkinan kalau ada hujan deras, jangan sampai ada warga di tempat tempat yang rawan," ujar Puan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Terkait hal ini, Puan mengklaim pemerintah pusat aktif memberikan sosialisasi tentang bahaya banjir dan tanah longsor kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
"Kepala daerah di sana harus berikan edukasi sosialisasi kepada warganya," tambahnya.
Menteri asal PDIP ini menginformasikan akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Jawa Tengah, sebanyak 45 orang meninggal dunia. Para korban meninggal sebagian besar terkena tanah longsor.
"Yang hilang belum pasti karena didata pemda (pemerintah daerah). Warga-warganya tidak tinggal di satu tempat, di beberapa lokasi. Jadi kepastiannya saya tunggu update," tandasnya.
Menurut Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, pihaknya akan memfokuskan untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.
"Yang pasti kita juga lihat kemungkinan kalau ada hujan deras, jangan sampai ada warga di tempat tempat yang rawan," ujar Puan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Terkait hal ini, Puan mengklaim pemerintah pusat aktif memberikan sosialisasi tentang bahaya banjir dan tanah longsor kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
"Kepala daerah di sana harus berikan edukasi sosialisasi kepada warganya," tambahnya.
Menteri asal PDIP ini menginformasikan akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Jawa Tengah, sebanyak 45 orang meninggal dunia. Para korban meninggal sebagian besar terkena tanah longsor.
"Yang hilang belum pasti karena didata pemda (pemerintah daerah). Warga-warganya tidak tinggal di satu tempat, di beberapa lokasi. Jadi kepastiannya saya tunggu update," tandasnya.
(maf)