Pemerintah Klaim Sudah Tegas Soal Kapal Pencuri Ikan China di Natuna
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menegaskan sudah bersikap tegas atas masuknya sejumlah kapal berbendera China ke Perairan Natuna. Diketahui, secara berturut-turut sejumlah kapal berbendera China memasuki Perairan Natuna, pada Sabtu 19 Maret 2016, Jumat 27 Mei 2016 dan Jumat 17 Juni 2016 lalu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, bahwa pemerintah sudah menunjukkan sikap perlawanan atas sejumlah aksi kapal berbendera China tersebut.
"Intinya adalah apa yang terjadi di dalam tiga kali berturut-turut itu kita menunjukkan sikap resistence. Bahwa kita melakukan penegakan hukum di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia," ujar Retno di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Dia pun menegaskan, Pemerintah Indonesia tak segan-segan melakukan hal yang sama jika sejumlah kapal berbendera China kembali memasuki Perairan Natuna. "Karena ini adalah sikap yang kita lakukan di ZEE dan sesuai dengan hukum internasional," tuturnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini juga menyampaikan bahwa Indonesia tidak terlibat dalam klaim perbatasan dengan China di Laut China Selatan. "Kita tidak memiliki overlapping dalam bentuk apapun dengan Tiongkok (China)," ucapnya.
Ditambahkannya, Indonesia hanya terlibat dalam klaim perbatasan dengan Vietnam dan Malaysia. "Yang saat ini khusus untuk ZEE nya sedang kita negosiasikan," pungkasnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, bahwa pemerintah sudah menunjukkan sikap perlawanan atas sejumlah aksi kapal berbendera China tersebut.
"Intinya adalah apa yang terjadi di dalam tiga kali berturut-turut itu kita menunjukkan sikap resistence. Bahwa kita melakukan penegakan hukum di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia," ujar Retno di Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Dia pun menegaskan, Pemerintah Indonesia tak segan-segan melakukan hal yang sama jika sejumlah kapal berbendera China kembali memasuki Perairan Natuna. "Karena ini adalah sikap yang kita lakukan di ZEE dan sesuai dengan hukum internasional," tuturnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini juga menyampaikan bahwa Indonesia tidak terlibat dalam klaim perbatasan dengan China di Laut China Selatan. "Kita tidak memiliki overlapping dalam bentuk apapun dengan Tiongkok (China)," ucapnya.
Ditambahkannya, Indonesia hanya terlibat dalam klaim perbatasan dengan Vietnam dan Malaysia. "Yang saat ini khusus untuk ZEE nya sedang kita negosiasikan," pungkasnya.
(kri)