Prestasi Tito Karnavian, Pimpin Tim Kobra Tangkap Tommy Soeharto

Rabu, 15 Juni 2016 - 14:09 WIB
Prestasi Tito Karnavian, Pimpin Tim Kobra Tangkap Tommy Soeharto
Prestasi Tito Karnavian, Pimpin Tim Kobra Tangkap Tommy Soeharto
A A A
JAKARTA - Nama Komjen Pol Tito Karnavian mulai cemerlang ketika dirinya berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Namanya semakin dikenal ketika dirinya diangkat menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Karirnya di kepolisian terus melejit hingga terpilih sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Posisinya sebagai Kepala BNPT seiring dengan kenaikan pangkatnya dari Irjen menjadi Komjen.

Sebelum menjabat Kepala BNPT dia pernah menempati posisi sebagai Kapolda Metro Jaya. Lulusan angkatan pertama AKABRI 1987 ini termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Berkat prestasinya dia kemudian dianugerahi penghargaan dari Kapolri saat itu Jenderal Pol Sutanto.

Prestasi lainnya yang pernah diraih Tito Karnavian adalah ketika dirinya berhasil memimpin tim Kobra menangkap putra Presiden kedua Indonesia Soeharto yaitu Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto pada tahun 2001. Tommy Soeharto ketika itu sempat buron terkait kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiudin.

Berkat serangkaian prestasi itu karir Tito Karnavian di kepolisian cemerlang hingga dirinya sekarang diajukan sebagai calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Badroidin Haiti.

Kabar mengenai dirinya akan dipromosikan sebagai Kapolri sudah beredar kepublik menjelang dirinya diangkat sebagai Kepala BNPT. Berkembangya kabar Tito Karnavian untuk diposisikan sebagai Kapolri dikaitkan dengan isu jasanya ikut menyukseskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dengan kapasitasnya sebagai Kapolda Papua.

Kabar itu muncul dengan terungkapnya rekaman pembicaraan kasus pemufakatan jahat Mantan Ketua DPR terhadap PT Freeport bulan November 2015. Terungkapnya rekaman percakapan itu nama Tito Karnavian ikut disebut-sebut terkait suksesi Pilpres 2014.

Namun, Tito Karnavian membantah namun mengakui pernah membahas Freeport bukan dalam konteks suksesi Pilpres 2014. Sebaliknya, pembahasan lebih kepada kondisi keamanan Freeport saat itu.

Bahkan kabar yang berkembang penempatan Tito Karnavian sebagai Kepala BNPT diisukan hanya sebagai posisi sementara untuk menaikkan pangkatnya dari Irjen menjadi Komjen sebelum dirinya resmi diajukan sebagai calon Kapolri oleh Presiden Jokowi.

Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan 26 Oktober 1964 memulai pendidikannya dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Xaverius kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Palembang. (Baca: Calon Kapolri, Jokowi Ajukan Nama Tunggal Tito Karnavian ke DPR)

Dalam pendidikannya dia juga termasuk orang yang cerdas, ktika duduk di kelas tiga SMA dia mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang dijalaninya lulus. Mulai dari AKABRI, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Keempat ujian yang diikutinya dirinya berhasil ulus, namun dia memutuskan untuk memilih melanjutkan ke AKABRI, khususnya Akademi Kepolisian.

Catatan: Dihimpun dari beberapa sumber
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6284 seconds (0.1#10.140)