FPI Pertanyakan Konsep Revolusi Mental

Rabu, 01 Juni 2016 - 17:08 WIB
FPI Pertanyakan Konsep Revolusi Mental
FPI Pertanyakan Konsep Revolusi Mental
A A A
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) mempertanyakan jargon revolusi mental yang didengungkan Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab menegaskan apabila revolusi mental yang dimaksud membebaskan jiwa dari akhlak, maka pihaknya menolak.

"Ada jargon revolusi mental. Revolusi akhlak harusnya. Kalau yang dimaksud membebaskan jiwa dari akhlak, dari agama. Kalau itu kami menolak. Kami menolak dengan tegas karena akhlak bukan untuk dibebaskan," kata Riziq dalam acara Simposium Nasional bertema Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Rizieq juga mempertanyakan adanya pemberitaaan tentang wacana pemerintah meminta maaf kepada keluarga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut dia, pemerintah tidak usah melakukan hal tersebut karena PKI bukan korban.

"Kalau PKI korban, penjahatnya siapa? Enak saja umat Islam di anggap penjahatnya," ujarnya.

Rizieq mengatakan, Pancasila sebagai ideologi Negara harus kembali dipertegas. Menurut dia, dasar dari segara dasar adalah akhlak. Hal itu dipertegas melalui sila pertama Pancasila.

"Ideologi yang pertama adalah menganggap Tuhan itu ada. Karena (Tuhan) yang mengatur dunia akhirat," Kata Rizieq
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5469 seconds (0.1#10.140)