Juarai Lomba Tembak, TNI Buktikan Tentara Kelas Dunia
A
A
A
JAKARTA - Prajurit Kostrad TNI berhasil mempertahankan predikat sebagai juara umum untuk ke sembilan kalinya dalam ajang lomba menembak Australian Army Skill and Arms Meeting (AASAM) 2016 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia, 3 Mei-30 Mei 2016.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengapresiasi keberhasilan yang diraih kontingen Indonesia. Dalam lomba tersebut, kata dia, Indonesia berhasil menyabet 23 emas, 14 perak dan 7 perunggu.
"Apresiasi yang setinggi-tingginya atas prestasi yang diraih dan keberhasilannya mempertahankan gelar juara umum sembilan kali berturut-turut," tutur Mulyono di Mabes AD, Jalan Veteran Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Menurut dia, secara keseluruhan perolehan ini berkurang bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun lalu, Indonesia berhasil meraih 30 emas, 16 perak dan 10 perunggu.
"Namun perolehan ini tetap menempatkan TNI AD pada posisi juara. Prestasi ini menunjukkan betapa tangguhnya tim tembak TNI dan tingginya kualitas senjata produksi dalam negeri," tutur Mulyono. (Baca juga: TNI Pecundangi Amerika Serikat dan Prancis di AASAM 2016)
Sementara posisi kedua ditempati oleh China dengan 9 emas, 15 perak dan 4 perunggu. Pada ajang itu, Australia sebagai tuan rumah hanya menempati posisi keempat dengan 4 emas, 2 perak dan 3 perunggu.
Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, lomba tembak AASAM 2016 ini diikuti oleh prajurit terbaik angkata darat negara-negara Asia dan negara maju.
Tercatat ada 20 negara yang terlibat dalam lomba tersebut seperti, Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, Prancis, Malaysia, Brunnei Darusalam, Thailand, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab dan sebagainya.
"Keberhasilan ini membuktikan kepada negara sahabat bahwa TNI AD terus membangun diri menjadi tentara modern yang profesional. Tentara yang fokus pada tugas pokoknya sebagai alat pertahanan dan sebagai world class army yang tangguh dan patut dibanggakan rakyat, bangsa dan negara," tuturnya.
Keberhasilan ini, kata Mulyono, tidak lepas dari proses rekrutmen dan seleksi yang ketat sehingga mendapatkan penembak-penembak yang berkualitas. Menurut dia, prestasi tersebut untuk menepis keraguan pihak-pihak tertentu terhadap profesionalitas prajurit TNI AD.
Untuk itu, Mulyono meminta agar keberhasilan ini sebagai pemacu motivasi untuk terus berlatih lebih baik, keras, dan lebih disiplin. Menurut dia, persaingan akan lebih berat karena pada tahun depan kompetisi diikuti oleh 35 negara.
"Jadikan latihan sebagai kebutuhan, rawat senjata dengan sebaik-baiknya agar memperpanjang usia pakai dan secara teknis akurasi tetap baik," tuturnya.
Mulyono juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang telah menciptakan senjata dengan kualitas sangat baik sehingga bisa meraih juara umum. "Banyak negara yang tertarik dan bertanya-tanya serta ingin membeli senjata buatan PT Pindad yang digunakan TNI dalam lomba tembak AASAM. Ini membuktikan bahwa industri dalam negeri kita tidak kalah dengan negara-negara lain," ucapnya.
Mulyono juga memberikan hadiah satu unit rumah tipe 45 kepada Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad yang berhasil menyabet medali terbanyak dengan 6 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
"Selain bonus, saya tambah satu rumah tipe 45 untuk dia (Letda Poltak). Terserah dia maunya di mana, prajurit itu harus kita hargai seperti itu," ujar
Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan, keberhasilan petembak TNI menjuarai AASAM tidak lepas dari sumber daya manusia, yakni penembak yang dilatih dengan baik, kemudian senjata dan amunisinya yang terbaik.
"Banyak negara yang berminat dengan senjata buatan Pindad, salah satunya yang sudah delivery adalah Laos. Dahulu Laos dalam lomba yang sama juga berhasil meraih medali emas untuk kategori pistol," katanya.
PT Pindad memberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp500 juta kepada kontingen Indonesia karena telah berhasil mempromosikan produksi industri pertahanan dalam negara.
Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad/Cilodong mengaku senang dengan prestasi yang diraih kontingen Indonesia.
Menurut dia, persiapan mengikuti lomba tembak AASAM dilakukan selama tiga bulan. "Kesulitan yang di hadapi adalah cuaca dingin dan angin kencang. Tapi itu bisa diatasi dengan latihan keras," katanya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengapresiasi keberhasilan yang diraih kontingen Indonesia. Dalam lomba tersebut, kata dia, Indonesia berhasil menyabet 23 emas, 14 perak dan 7 perunggu.
"Apresiasi yang setinggi-tingginya atas prestasi yang diraih dan keberhasilannya mempertahankan gelar juara umum sembilan kali berturut-turut," tutur Mulyono di Mabes AD, Jalan Veteran Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2016).
Menurut dia, secara keseluruhan perolehan ini berkurang bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun lalu, Indonesia berhasil meraih 30 emas, 16 perak dan 10 perunggu.
"Namun perolehan ini tetap menempatkan TNI AD pada posisi juara. Prestasi ini menunjukkan betapa tangguhnya tim tembak TNI dan tingginya kualitas senjata produksi dalam negeri," tutur Mulyono. (Baca juga: TNI Pecundangi Amerika Serikat dan Prancis di AASAM 2016)
Sementara posisi kedua ditempati oleh China dengan 9 emas, 15 perak dan 4 perunggu. Pada ajang itu, Australia sebagai tuan rumah hanya menempati posisi keempat dengan 4 emas, 2 perak dan 3 perunggu.
Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, lomba tembak AASAM 2016 ini diikuti oleh prajurit terbaik angkata darat negara-negara Asia dan negara maju.
Tercatat ada 20 negara yang terlibat dalam lomba tersebut seperti, Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, Prancis, Malaysia, Brunnei Darusalam, Thailand, Kanada, Korea Selatan, Singapura, Uni Emirat Arab dan sebagainya.
"Keberhasilan ini membuktikan kepada negara sahabat bahwa TNI AD terus membangun diri menjadi tentara modern yang profesional. Tentara yang fokus pada tugas pokoknya sebagai alat pertahanan dan sebagai world class army yang tangguh dan patut dibanggakan rakyat, bangsa dan negara," tuturnya.
Keberhasilan ini, kata Mulyono, tidak lepas dari proses rekrutmen dan seleksi yang ketat sehingga mendapatkan penembak-penembak yang berkualitas. Menurut dia, prestasi tersebut untuk menepis keraguan pihak-pihak tertentu terhadap profesionalitas prajurit TNI AD.
Untuk itu, Mulyono meminta agar keberhasilan ini sebagai pemacu motivasi untuk terus berlatih lebih baik, keras, dan lebih disiplin. Menurut dia, persaingan akan lebih berat karena pada tahun depan kompetisi diikuti oleh 35 negara.
"Jadikan latihan sebagai kebutuhan, rawat senjata dengan sebaik-baiknya agar memperpanjang usia pakai dan secara teknis akurasi tetap baik," tuturnya.
Mulyono juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang telah menciptakan senjata dengan kualitas sangat baik sehingga bisa meraih juara umum. "Banyak negara yang tertarik dan bertanya-tanya serta ingin membeli senjata buatan PT Pindad yang digunakan TNI dalam lomba tembak AASAM. Ini membuktikan bahwa industri dalam negeri kita tidak kalah dengan negara-negara lain," ucapnya.
Mulyono juga memberikan hadiah satu unit rumah tipe 45 kepada Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad yang berhasil menyabet medali terbanyak dengan 6 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
"Selain bonus, saya tambah satu rumah tipe 45 untuk dia (Letda Poltak). Terserah dia maunya di mana, prajurit itu harus kita hargai seperti itu," ujar
Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan, keberhasilan petembak TNI menjuarai AASAM tidak lepas dari sumber daya manusia, yakni penembak yang dilatih dengan baik, kemudian senjata dan amunisinya yang terbaik.
"Banyak negara yang berminat dengan senjata buatan Pindad, salah satunya yang sudah delivery adalah Laos. Dahulu Laos dalam lomba yang sama juga berhasil meraih medali emas untuk kategori pistol," katanya.
PT Pindad memberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp500 juta kepada kontingen Indonesia karena telah berhasil mempromosikan produksi industri pertahanan dalam negara.
Letda Inf Poltak Siahaan, Prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad/Cilodong mengaku senang dengan prestasi yang diraih kontingen Indonesia.
Menurut dia, persiapan mengikuti lomba tembak AASAM dilakukan selama tiga bulan. "Kesulitan yang di hadapi adalah cuaca dingin dan angin kencang. Tapi itu bisa diatasi dengan latihan keras," katanya.
(dam)