Imparsial Minta Publik Tak Terjebak Ilusi Kebangkitan Komunisme

Selasa, 17 Mei 2016 - 02:54 WIB
Imparsial Minta Publik Tak Terjebak Ilusi Kebangkitan Komunisme
Imparsial Minta Publik Tak Terjebak Ilusi Kebangkitan Komunisme
A A A
JAKARTA - Direktur Imparsial Al Araf menilai pasca perang dingin paham komunisme telah runtuh dengan jatuhnya Uni Soviet. Sehingga, isu komunisme dianggap sudah tak menjadi ancaman bagi dinamika keamanan dalam negara.

"Hanya sedikit negara-negara yang menerapkan paham komunis. Korut, China pun sudah bergeser menjadi kapitalis. Meski parpolnya komunis," tutur Al Araf di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/5/2016).

Karenanya, Al Araf menilai berlebihan jika sebagian pihak khususnya pemerintah terlalu khawatir dan takut jika masih dalam bayang-bayang paham komunisme.

"Sehingga kebangkitan komunisme adalah sebuah ilusi. Masyarakat jangan terjebak dari ilusi tentang kebangkitan komunisme itu," katanya.

Terkait tindakan aparat keamanan yang melakukan penyitaan terhadap buku-buku atau simbol 'kiri' tersebut dianggap berlebihan. Pasalnya, fakta di lapangan ternyata yang dianggap simbol itu justru bentuk kreasi masyarakat yang tak ada hubungannya dengan paham terlarang tersebut.

Apalagi, pihak keamanan juga menyita sejumlah buku-buku yang menurutnya bentuk dari kebebasan berpikir dan kajian akademis yang tak bisa dibatasi. Al Araf menilai, belum tentu masyarakat yang membaca buku 'Karl Marx' ingin menjadi bagian dari paham komunisme tersebut.

"Malah bisa jadi dia mau kritik ideologi itu. Artinya itu bagian dari kebebasan berpikir yang tidak bisa dikriminalisasi. Sama dengan kaos, sampai kaos Munir yang menolak melawan lupa, disita. Itu kesalahan, di Ternate juga disita," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7618 seconds (0.1#10.140)