Kaus Berlogo Palu Arit Marak, Pemuda Pancasila Salahkan Pemerintah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dinilai ikut bertanggung jawab atas tren anak muda memakai kaus bergambar palu dan arit . Pemerintah dianggap gagal dalam melakukan sosialisasi ke para pelajar mengenai larangan simbol atau ideologi komunis.
Para anak muda sebenarnya tidak memahami makna kaus bergambar palu dan arit yang dipakainya itu. Maka itu, pemerintah wajib menjelaskan kepada anak muda sejarah mengapa ideologi atau simbol komunis itu dilarang.
"Lihat kaus gambar-gambar dia beli saja, itu kan kejadian. Kasihan mereka, karena enggak tahu pakai kaus, entar ditangkap," ujar Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) Japto Soelistyo Soerjosoemarno di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Dia mengungkapkan, maraknya pemakaian kaus bergambar palu dan arit ini hanya menguntungkan para pedagang kaus. Dia juga mempertanyakan, motif ramainya penjualan kaus dengan aksesoris palu dan arit belakangan ini. (Baca: Menhan Ultimatum Simpatisan PKI Jangan Pancing Emosi)
"Tujuannya karena lambang atau karena ada indikasi mau kembalinya komunis, kan kita enggak tahu. Ini yang harus dibicarakan, ini yang harus disadari pemerintah, jangan lagi diadu domba masyarakat kita," ucapnya.
Para anak muda sebenarnya tidak memahami makna kaus bergambar palu dan arit yang dipakainya itu. Maka itu, pemerintah wajib menjelaskan kepada anak muda sejarah mengapa ideologi atau simbol komunis itu dilarang.
"Lihat kaus gambar-gambar dia beli saja, itu kan kejadian. Kasihan mereka, karena enggak tahu pakai kaus, entar ditangkap," ujar Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) Japto Soelistyo Soerjosoemarno di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Dia mengungkapkan, maraknya pemakaian kaus bergambar palu dan arit ini hanya menguntungkan para pedagang kaus. Dia juga mempertanyakan, motif ramainya penjualan kaus dengan aksesoris palu dan arit belakangan ini. (Baca: Menhan Ultimatum Simpatisan PKI Jangan Pancing Emosi)
"Tujuannya karena lambang atau karena ada indikasi mau kembalinya komunis, kan kita enggak tahu. Ini yang harus dibicarakan, ini yang harus disadari pemerintah, jangan lagi diadu domba masyarakat kita," ucapnya.
(kur)