Komite Etik SC Klaim Punya Bukti Pelanggaran Ade Komarudin
A
A
A
JAKARTA - Komite Etik Steering Committee (SC) mengklaim memiliki bukti pelanggaran bakal calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin (Akom) berupa foto.
Diketahui, komite etik memergoki pertemuan antara Ade Komarudin dengan petinggi DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Gran Melia, Jaln HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, siang kemarin. (Baca: Komite Etik Usut Pertemuan Ade Komarudin dengan Petinggi DPD Golkar)
Ketua Komite Etik Steering Committee (SC) Fadel Muhammad mengaku tak mengetahui rencana tim sukses Ade Komarudin melaporkan pihak penebar isu itu ke kepolisian.
"Ada kok laporan foto-foto. Si Muslim Sibutar-butar sama Lawrence," kata Fadel saat dihubungi wartawan, Rabu (11/5/2016).
Dia mengatakan, 40 anggota Komite Etik diterjunkan untuk memantau seluruh kandidat serta para pemilik suara di Munaslub. "Kemudian ada laporan pertemuan di hotel itu. Saya kirim orang ke sana. Si Butar-butar yang nangkap," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengaku pihaknya belum memiliki bukti dugaan suap dalam pertemuan itu. "Kita akan sidangkan hari Kamis," ucapnya.
Dikatakannya, sanksi yang diberikan pihaknya beragam. "Kalau tak terbukti enggak apa-apa. Kalau cuma ketemu enggak apa-apa. Transaksi yang enggak boleh," pungkasnya.
Diketahui, komite etik memergoki pertemuan antara Ade Komarudin dengan petinggi DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Gran Melia, Jaln HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, siang kemarin. (Baca: Komite Etik Usut Pertemuan Ade Komarudin dengan Petinggi DPD Golkar)
Ketua Komite Etik Steering Committee (SC) Fadel Muhammad mengaku tak mengetahui rencana tim sukses Ade Komarudin melaporkan pihak penebar isu itu ke kepolisian.
"Ada kok laporan foto-foto. Si Muslim Sibutar-butar sama Lawrence," kata Fadel saat dihubungi wartawan, Rabu (11/5/2016).
Dia mengatakan, 40 anggota Komite Etik diterjunkan untuk memantau seluruh kandidat serta para pemilik suara di Munaslub. "Kemudian ada laporan pertemuan di hotel itu. Saya kirim orang ke sana. Si Butar-butar yang nangkap," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengaku pihaknya belum memiliki bukti dugaan suap dalam pertemuan itu. "Kita akan sidangkan hari Kamis," ucapnya.
Dikatakannya, sanksi yang diberikan pihaknya beragam. "Kalau tak terbukti enggak apa-apa. Kalau cuma ketemu enggak apa-apa. Transaksi yang enggak boleh," pungkasnya.
(kri)