Dianggap Netral, Mahyudin Jadi Kuda Hitam Munaslub Golkar
A
A
A
JAKARTA - Calon Ketua Umum Partai Golkar Mahyudin diprediksi bisa menjadi kuda hitam dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 15-17 Mei 2016. Mahyudin dianggap sosok pemersatu dan jauh dari pusaran konflik internal partai yang paling ideal untuk memimpin Partai Golkar ke depan.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, partai berlambang pohon beringin itu membutuhkan sosok ketua umum partai yang bisa menyatukan faksi-faksi yang ada di internal Partai Golkar.
"Munas ini tidak bisa terlepas dari rekonsiliasi pasca konflik Golkar," ujar Pangi dalam perbincangannya dengan Sindonews, Selasa (10/5/2016).
Dia menilai, Mahyudin salah satu kader muda diantara jajaran bakal calon Partai Golkar yang ada dan sebagai sosok yang dianggap netral. Dia mengakui selain Mahyudin ada juga bakal calon yang masuk kategori kader muda di Partai Golkar. (Baca: Istana Bantah Dukung Setya Novanto Jadi Ketum Golkar)
"Bakal calon ketua umum lainnya ada di pusaran konflik. Bisa jadi akan ada kuda hitam di Munaslub karena pemilih cenderung memilih calon yang tidak ada di pusat konflik. Ada nama Mahyudin dan Indra Bambang Utoyo," ucapnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, partai berlambang pohon beringin itu membutuhkan sosok ketua umum partai yang bisa menyatukan faksi-faksi yang ada di internal Partai Golkar.
"Munas ini tidak bisa terlepas dari rekonsiliasi pasca konflik Golkar," ujar Pangi dalam perbincangannya dengan Sindonews, Selasa (10/5/2016).
Dia menilai, Mahyudin salah satu kader muda diantara jajaran bakal calon Partai Golkar yang ada dan sebagai sosok yang dianggap netral. Dia mengakui selain Mahyudin ada juga bakal calon yang masuk kategori kader muda di Partai Golkar. (Baca: Istana Bantah Dukung Setya Novanto Jadi Ketum Golkar)
"Bakal calon ketua umum lainnya ada di pusaran konflik. Bisa jadi akan ada kuda hitam di Munaslub karena pemilih cenderung memilih calon yang tidak ada di pusat konflik. Ada nama Mahyudin dan Indra Bambang Utoyo," ucapnya.
(kur)