Lolos Tanpa Bayar Rp1 M, Syahrul Limpo: Itulah Kebesaran Golkar
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar tetap meloloskan Syahrul Yasin Limpo bersaing dalam bursa pemilihan ketua umum meski tidak membayar iuran sebesar Rp1 miliar untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.
Menurut Syahrul, keputusan tersebut merupakan langkah baik untuk Golkar sekaligus menunjukkan sebagai partai besar yang berupaya menjalankan proses demokrasi secara bersih.
"Kemarin sore saya dapat pesan WhatsApp kalau saya lolos, ini sebuah langkah tepat dan baik bagi Golkar untuk tidak menjadikan panggung Golkar berbau distorsi khususnya masalah mahar," tutur Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di Restoran Beautica, Jalan Hang Lekir, Jakarta, Minggu (8/5/2016). (Baca juga: Sikap Syahrul dan Indra Tolak Setor Iuran Rp1 Miliar Diapresiasi)
Syahrul menambahkan, kehadirannya sebagai salah satu calon ketua umum (ketum) Golkar yang tidak menyerahkan uang sebagai bentuk simbolisasi kebesaran Golkar yang sudah tumbuh selama 30 tahun lamanya.
"Saya katakan, bahwa kehadiran saya menjadi simbolisasi Golkar (sebagai) partai besar yang harus dijaga oleh negara dan bangsa," ujar Syahrul. (Baca juga: Syahrul dan Indra Akhirnya Lolos Pendaftaran Calon Ketum Golkar)
Dia mengharapkan pencalonnanya sebagai ketum memberikan manfaat bagi seluruh kepentingan masyarakat. "Mudah-mudahan kepentingannya (Munaslub) buat rakyat," ujar Syahrul.
Menurut Syahrul, keputusan tersebut merupakan langkah baik untuk Golkar sekaligus menunjukkan sebagai partai besar yang berupaya menjalankan proses demokrasi secara bersih.
"Kemarin sore saya dapat pesan WhatsApp kalau saya lolos, ini sebuah langkah tepat dan baik bagi Golkar untuk tidak menjadikan panggung Golkar berbau distorsi khususnya masalah mahar," tutur Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di Restoran Beautica, Jalan Hang Lekir, Jakarta, Minggu (8/5/2016). (Baca juga: Sikap Syahrul dan Indra Tolak Setor Iuran Rp1 Miliar Diapresiasi)
Syahrul menambahkan, kehadirannya sebagai salah satu calon ketua umum (ketum) Golkar yang tidak menyerahkan uang sebagai bentuk simbolisasi kebesaran Golkar yang sudah tumbuh selama 30 tahun lamanya.
"Saya katakan, bahwa kehadiran saya menjadi simbolisasi Golkar (sebagai) partai besar yang harus dijaga oleh negara dan bangsa," ujar Syahrul. (Baca juga: Syahrul dan Indra Akhirnya Lolos Pendaftaran Calon Ketum Golkar)
Dia mengharapkan pencalonnanya sebagai ketum memberikan manfaat bagi seluruh kepentingan masyarakat. "Mudah-mudahan kepentingannya (Munaslub) buat rakyat," ujar Syahrul.
(dam)