Sibuk Urus Partai, Ongen Tak Tahu Banyak Soal Raperda Reklamasi
A
A
A
JAKARTA - Anggota Balegda DPRD DKI Jakarta Ongen Sangaji telah selesai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diperiksa kurang lebih delapan jam, Sangaji banyak ditanyai soal tugasnya sebagai anggota Balegda.
"Saya diperiksa sebagai fungsi dan tugas saya anggota Balegda DKI. Sampai di situ saja," kata Ongen di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2016).
Meski menjabat sebagai anggota Balegda, Sangaji mengaku tidak tahu banyal soal Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dia mengaku, kini tengah fokus dan aktif di Partai Hanura.
Sehingga, waktu yang ia miliki lebih banyak dihabiskan untuk mengurus partai ketimbang urus Raperda. "Saya enggak ikut-ikut, lebih banyak enggak tahunya saya. Makanya lebih banyak tidak ikut rapat Balegda karena kesibukan saya," ucap Sangaji.
Kurang lebih delapan jam diperiksa, Sangaji mengaku menerima 16 pertanyaan dari penyidik. Namun, ia enggan merincikan apa saja inti dari pertanyaan tersebut.
Saat disinggung soal uang suap yang digelontorkan perusahaan pengembang untuk memuluskan penerbitan Raperda tentang reklamasi pantai utara Jakarta, Sangaji mengaku tak kecipratan uang haram tersebut.
Dia justru berkelakar saat disinggung soal mobil Toyota Alphard dan jalan-jalan ke Amerika yang disebut-sebut pernah ditawarkan Ketua Komsi D DPRD DKI Jakarta Sanusi kepada sejumlah anggota dewan untuk memuluskan penerbitan Raperda.
"Saya kepengin juga itu Alphard dan kepengin juga ke Amerika," kata Sangaji.
"Saya diperiksa sebagai fungsi dan tugas saya anggota Balegda DKI. Sampai di situ saja," kata Ongen di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2016).
Meski menjabat sebagai anggota Balegda, Sangaji mengaku tidak tahu banyal soal Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dia mengaku, kini tengah fokus dan aktif di Partai Hanura.
Sehingga, waktu yang ia miliki lebih banyak dihabiskan untuk mengurus partai ketimbang urus Raperda. "Saya enggak ikut-ikut, lebih banyak enggak tahunya saya. Makanya lebih banyak tidak ikut rapat Balegda karena kesibukan saya," ucap Sangaji.
Kurang lebih delapan jam diperiksa, Sangaji mengaku menerima 16 pertanyaan dari penyidik. Namun, ia enggan merincikan apa saja inti dari pertanyaan tersebut.
Saat disinggung soal uang suap yang digelontorkan perusahaan pengembang untuk memuluskan penerbitan Raperda tentang reklamasi pantai utara Jakarta, Sangaji mengaku tak kecipratan uang haram tersebut.
Dia justru berkelakar saat disinggung soal mobil Toyota Alphard dan jalan-jalan ke Amerika yang disebut-sebut pernah ditawarkan Ketua Komsi D DPRD DKI Jakarta Sanusi kepada sejumlah anggota dewan untuk memuluskan penerbitan Raperda.
"Saya kepengin juga itu Alphard dan kepengin juga ke Amerika," kata Sangaji.
(maf)