Lukman Hakim Yakin Jokowi Hadiri Muktamar PPP
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin merasa yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan hadir dalam Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, besok.
"Sejauh ini presiden tidak ada perubahan, terakhir saat delegasi pengurus PPP menghadapi beliau, beliau menyatakan siap hadir dalam pembukaan," ujar Lukman di Gedung Utama, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Lukman yang juga Waketum PPP hasil Muktamar Bandung mengatakan, proses islah terus dilakukan dua kubu. Menurutnya, gugatan yang dilakukan kubu Djan Faridz ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tak mengganggu proses islah tersebut.
"(Gugatan) itu tentu kita hormati dan PPP sudah sepakat bulat. Seluruh warga PPP menyelesaikan sengketa selama itu sudah bertahun-tahun terjadi dan satu-satunya cara untuk menyelesaikan sengketa itu dengan muktamar sebagai forum islah," jelasnya.
Meski Djan Faridz dikabarkan menolak hadir dalam Muktamar besok, dia mengaku komunikasi dan pendekatan terus dilakukan juga terhadap kelompok-kelompok yang berada di kubu Djan.
"Jadi semua kalangan senior, pengurus yang tidak hanya di pusat tapi di wilayah cabang dan ranting-ranting sudah bersepakat bagaimana menyelesaikan konflik sengketa itu dengan islah melalui permusyawaratan tertinggi partai," pungkasnya.
"Sejauh ini presiden tidak ada perubahan, terakhir saat delegasi pengurus PPP menghadapi beliau, beliau menyatakan siap hadir dalam pembukaan," ujar Lukman di Gedung Utama, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Lukman yang juga Waketum PPP hasil Muktamar Bandung mengatakan, proses islah terus dilakukan dua kubu. Menurutnya, gugatan yang dilakukan kubu Djan Faridz ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tak mengganggu proses islah tersebut.
"(Gugatan) itu tentu kita hormati dan PPP sudah sepakat bulat. Seluruh warga PPP menyelesaikan sengketa selama itu sudah bertahun-tahun terjadi dan satu-satunya cara untuk menyelesaikan sengketa itu dengan muktamar sebagai forum islah," jelasnya.
Meski Djan Faridz dikabarkan menolak hadir dalam Muktamar besok, dia mengaku komunikasi dan pendekatan terus dilakukan juga terhadap kelompok-kelompok yang berada di kubu Djan.
"Jadi semua kalangan senior, pengurus yang tidak hanya di pusat tapi di wilayah cabang dan ranting-ranting sudah bersepakat bagaimana menyelesaikan konflik sengketa itu dengan islah melalui permusyawaratan tertinggi partai," pungkasnya.
(kri)