Semakin Semena-mena, Densus 88 Pantas Dibubarkan
A
A
A
JAKARTA - Tewasnya warga Klaten, Jawa tengah Siyono oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri meninggalkan dua pertanyaan penting. Pertama, apa dasar negara menghilangkan nyawa warganya bernama Siyono.
Pertanyaan kedua adalah, apa dasar Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Siyono. Desnsus 88 Antiteror Mabes Polri hingga sekarang tidak mampu membuktikan keterlibatan Siyono dalam kelompok terorisme.
"Jadi harus dibentuk tim investigasi independen," ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dalam keterangan pers di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Dia mengingatkan, sekarang waktu yang tepat untuk membubarkan Densus 88 Antiteror Mabes Polri atas tindakan semakin semena-mena. Menurutnya, evaluasi kinerja saja terhadap Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak cukup, selain pembubaran.
"Evaluasi reformasi sistem kepolisian kita. Pansus DPR dibentuk dalam rangka reformasi menyeluruh," ucapnya.
Baca: Muhammadiyah Siapkan Enam Dokter Forensik untuk Autopsi Siyono.
Pertanyaan kedua adalah, apa dasar Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Siyono. Desnsus 88 Antiteror Mabes Polri hingga sekarang tidak mampu membuktikan keterlibatan Siyono dalam kelompok terorisme.
"Jadi harus dibentuk tim investigasi independen," ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dalam keterangan pers di Gedung Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Dia mengingatkan, sekarang waktu yang tepat untuk membubarkan Densus 88 Antiteror Mabes Polri atas tindakan semakin semena-mena. Menurutnya, evaluasi kinerja saja terhadap Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak cukup, selain pembubaran.
"Evaluasi reformasi sistem kepolisian kita. Pansus DPR dibentuk dalam rangka reformasi menyeluruh," ucapnya.
Baca: Muhammadiyah Siapkan Enam Dokter Forensik untuk Autopsi Siyono.
(kur)