Pemerintah Hati-hati Ladeni Permintaan Kelompok Abu Sayyaf

Selasa, 29 Maret 2016 - 14:07 WIB
Pemerintah Hati-hati Ladeni Permintaan Kelompok Abu Sayyaf
Pemerintah Hati-hati Ladeni Permintaan Kelompok Abu Sayyaf
A A A
JAKARTA - Kelompok Abu Sayyaf meminta uang 50 juta peso atau Rp15 miliar sebagai syarat membebaskan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal Brahma 12.

Pemerintah Indonesia berhati-hati menyikapi permintaan kelompok milisi di Filipina itu. "Ada kemungkinan apakah uang itu hanya dilakukan untuk kepentingan mereka atau milisi," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Diua menjelaskan pemerintah berhati-hati terhadap permintaan tebusan uang tebusan tersebut. "Akan dipelajari lebih hati-hati," ujarnya. (Baca juga: 10 WNI Ditawan Kelompok Abu Sayyaf, Begini Reaksi Jokowi)

Dia mengatakan, pemerintah sedang mengupayakan pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok militan Filipina itu sekaligus mengkaji permintaan uang tebusan tersebut.

"Kita sedang mengupayakan itu dan tentunya proses sedang dilakukan. Kalau sudah ada hasilnya akan kami sampaikan," tutur mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. (Baca juga: Bajak Kapal RI, Kelompok Abu Sayyaf Kesulitan Dana)

Kelompok Abu Sayyaf telah membajak kapal jenis tugboat berbendera Indonesia, Brahma 12 di perairan Languyan Filipina pada Sabtu 29 Maret 2016. Mereka memberikan waktu hingga 31 Maret 2016 bagi Pemerintah Indonesia untuk menyediakan uang tebusan.


PILIHAN:
Soal Perpustakaan Parlemen, Ruhut Minta DPR Berhenti Mengkhayal
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8678 seconds (0.1#10.140)