Pencegahan Efektif Hambat Penyebaran Paham Radikal
A
A
A
JAKARTA - Paham radikal yang mengarah pada terorisme bukan masalah baru, tapi terjadi pada awal perkembangan agama-agama dunia. Kelompok ini salah dalam memahami agama, sehingga mengarah pada radikalisme.
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Zakky Mubarak mengatakan, mereka memahami agama secara sempit dan dangkal. Bahkan mereka menggunakan agama untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau kepentingan politik.
“Dengan mengatasnamakan agama, mereka meyakini akan dapat memengaruhi banyak orang, sehingga ambisinya terwujud. Mencegahnya adalah dengan jalan memberikan pemahaman agama secara utuh, integral dan komprehensif, sehingga ajaran agama itu tidak dipahami secara parsial yang mengakibatkan terjadi kesalahpahaman,” ujar Zakky, Senin (21/3/2016).
Menurutnya, penyebaran radikalisame dan terorisme jadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Dia berpendapat, pencegahan adalah langkah paling efektif dalam menghambat penyebaran paham radikal dan teroris.
"Apabila ada orang atau kelompok yang terjangkiti paham radikalisme, hendaknya dilakukan pendekatan keagamaan secara simpatik, sehingga dapat menyadarkan kelompok ini," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian menjelaskan fokus utama untuk mengatasi persoalan terorisme dengan mengedepankan pencegahan.
Baca: Strategi Kepala BNPT Tito Karnavian Tangani Terorisme.
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Zakky Mubarak mengatakan, mereka memahami agama secara sempit dan dangkal. Bahkan mereka menggunakan agama untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau kepentingan politik.
“Dengan mengatasnamakan agama, mereka meyakini akan dapat memengaruhi banyak orang, sehingga ambisinya terwujud. Mencegahnya adalah dengan jalan memberikan pemahaman agama secara utuh, integral dan komprehensif, sehingga ajaran agama itu tidak dipahami secara parsial yang mengakibatkan terjadi kesalahpahaman,” ujar Zakky, Senin (21/3/2016).
Menurutnya, penyebaran radikalisame dan terorisme jadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Dia berpendapat, pencegahan adalah langkah paling efektif dalam menghambat penyebaran paham radikal dan teroris.
"Apabila ada orang atau kelompok yang terjangkiti paham radikalisme, hendaknya dilakukan pendekatan keagamaan secara simpatik, sehingga dapat menyadarkan kelompok ini," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian menjelaskan fokus utama untuk mengatasi persoalan terorisme dengan mengedepankan pencegahan.
Baca: Strategi Kepala BNPT Tito Karnavian Tangani Terorisme.
(kur)