Mensos Minta Waspadai Penyakit Leptospirosis Setelah Banjir
A
A
A
MADURA - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat agar mengantisipasi munculnya penyakit akibat bencana pascabanjir.
Salah satu penyakit yang muncul setelah banjir, kata Khofifah, yakni Leptospirosis. Yaitu penyakit menular akibat kotoran dan kencing tikus yang terbawa aliran banjir.
"Pemerintah setempat dan masyarakat harus waspada terhadap munculnya penyakit pascabanjir," kata Khofifah saat mendatangi korban banjir di Pendopo Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin (29/2/2016).
Disebutkan Khofifah, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan obat untuk mencegah penyebaran penyakit leptospirosis.
Khofifah pun meminta pemerintah daerah tidak menganggap enteng penyakit ini lantaran Sampang pernah berpredikat sebagai daerah kejadian luar biasa Leptospirosis setelah banjir lantaran sembilan nyawa melayang akibat penyakit tersebut.
"Jadi harus benar-benar diantisipasi," ucap Khofifah.
Lantas bagaimana cara jitu memberantas penyakit Leptospirosis ini? Caranya, tangkap tikus sebanyak-banyaknya sebelum dia menyebarkan kotoran dan kencing ke dalam aliran banjir.
Dalam perkara ini, Pemkab Sampang bekerja sama dengan masyarakat menggelar sayembara menangkap tikus. Pemkab telah mengalokasikan dana ataupun imbalan bagi warga yang bisa menangkap tikus.
"Kami buat posko tangkap tikus. Jika ada warga yang berhasil menangkap tikus, kami beri imbalan," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Wisnu Hartono.
Saat disinggung apakah Khofifah berkenan memberikan support kepada masyarakat untuk memerangi Leptospirosis dengan memberikan piala Mensos bagi masyarakat yang berhasil menangkap tikus, perempuan asal Surabaya itu menyanggupi.
"Bila perlu festival tangkap tikus memperebutkan piala Mensos. Langkah ini penting dilakukan untuk bangun kesadaran masyarakat akan bahayanya penyakit Leptospirosis," ucap Khofifah.
Salah satu penyakit yang muncul setelah banjir, kata Khofifah, yakni Leptospirosis. Yaitu penyakit menular akibat kotoran dan kencing tikus yang terbawa aliran banjir.
"Pemerintah setempat dan masyarakat harus waspada terhadap munculnya penyakit pascabanjir," kata Khofifah saat mendatangi korban banjir di Pendopo Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin (29/2/2016).
Disebutkan Khofifah, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan obat untuk mencegah penyebaran penyakit leptospirosis.
Khofifah pun meminta pemerintah daerah tidak menganggap enteng penyakit ini lantaran Sampang pernah berpredikat sebagai daerah kejadian luar biasa Leptospirosis setelah banjir lantaran sembilan nyawa melayang akibat penyakit tersebut.
"Jadi harus benar-benar diantisipasi," ucap Khofifah.
Lantas bagaimana cara jitu memberantas penyakit Leptospirosis ini? Caranya, tangkap tikus sebanyak-banyaknya sebelum dia menyebarkan kotoran dan kencing ke dalam aliran banjir.
Dalam perkara ini, Pemkab Sampang bekerja sama dengan masyarakat menggelar sayembara menangkap tikus. Pemkab telah mengalokasikan dana ataupun imbalan bagi warga yang bisa menangkap tikus.
"Kami buat posko tangkap tikus. Jika ada warga yang berhasil menangkap tikus, kami beri imbalan," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Wisnu Hartono.
Saat disinggung apakah Khofifah berkenan memberikan support kepada masyarakat untuk memerangi Leptospirosis dengan memberikan piala Mensos bagi masyarakat yang berhasil menangkap tikus, perempuan asal Surabaya itu menyanggupi.
"Bila perlu festival tangkap tikus memperebutkan piala Mensos. Langkah ini penting dilakukan untuk bangun kesadaran masyarakat akan bahayanya penyakit Leptospirosis," ucap Khofifah.
(maf)