BNPT Fokus Program Deradikalisasi Eks Napi Kasus Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman menegaskan, kalau mantan narapidana (napi) khususnya kasus terorisme, menjadi target utama program deradikalisasi.
Alasan tersebut dilontarkan, karena mantan napi kasus terorisme mudah terpapar paham radikalisme terorisme yang masuk dari jaringan atau kelompok radikal terorisme.
“Fokusnya mantan narapidana, bagaimana mengubah pemikiran mereka agar nantinya tidak berbuat ke arah yang sifatnya terorisme dan harus mendampingi mereka sampai kembali ke ajaran agama,” kata Usman dalam Rakor Deradikalisasi di Golden Boutique Hotel, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Menurut catatan BNPT hingga tahun 2015, tercatat 598 mantan napi yang harus mengikuti deradikalisasi. Program ini BNPT mengajak seluruh lembaga pemerintah mulai dari Polri, Polda, Kodam, Bindam, Pemda dan seluruh masyarakat Indonesia.
Pilihan:
PDIP Tak Khawatir Ditinggal Rakyat karena Dukung Revisi UU KPK
Alasan tersebut dilontarkan, karena mantan napi kasus terorisme mudah terpapar paham radikalisme terorisme yang masuk dari jaringan atau kelompok radikal terorisme.
“Fokusnya mantan narapidana, bagaimana mengubah pemikiran mereka agar nantinya tidak berbuat ke arah yang sifatnya terorisme dan harus mendampingi mereka sampai kembali ke ajaran agama,” kata Usman dalam Rakor Deradikalisasi di Golden Boutique Hotel, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Menurut catatan BNPT hingga tahun 2015, tercatat 598 mantan napi yang harus mengikuti deradikalisasi. Program ini BNPT mengajak seluruh lembaga pemerintah mulai dari Polri, Polda, Kodam, Bindam, Pemda dan seluruh masyarakat Indonesia.
Pilihan:
PDIP Tak Khawatir Ditinggal Rakyat karena Dukung Revisi UU KPK
(maf)