Polri Akui Sulit Putus Jaringan Teroris
A
A
A
JAKARTA - Banyaknya kelompok jaringan teroris di Indonesia membuat Polri merasa kesulitan untuk memutus jaringan tersebut. Kondisi geografis di Indonesia yang sulit untuk dijangkau menjadi sebab utama.
Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, selain kondisi geografis jaringan teroris sulit diputus karena mereka tidak berkumpul menjadi satu melainkan terpencar satu sama lain, namun masih tetap bisa melakukan komunikasi.
"Ya, itu akan sulit kami lakukan. Kami enggak tahu mereka di rumah apa, kecuali ada komunikasi terbuka," kata Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/2/2016).
Saat ini banyak kelompok jaringan teroris kecil yang terdiri dari empat orang, lima orang, hingga enam orang. Setiap kelompok memiliki pemimpin masing-masing, termasuk tugas untuk berkomunikasi dengan Bahrun Naim.
"Dari sekian banyak kelompok, selama ini sudah ada yang terungkap empat sampai lima kelompok," pungkasnya.
Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, selain kondisi geografis jaringan teroris sulit diputus karena mereka tidak berkumpul menjadi satu melainkan terpencar satu sama lain, namun masih tetap bisa melakukan komunikasi.
"Ya, itu akan sulit kami lakukan. Kami enggak tahu mereka di rumah apa, kecuali ada komunikasi terbuka," kata Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/2/2016).
Saat ini banyak kelompok jaringan teroris kecil yang terdiri dari empat orang, lima orang, hingga enam orang. Setiap kelompok memiliki pemimpin masing-masing, termasuk tugas untuk berkomunikasi dengan Bahrun Naim.
"Dari sekian banyak kelompok, selama ini sudah ada yang terungkap empat sampai lima kelompok," pungkasnya.
(san)