Rusia Kembali Tawarkan Jet Tempur Sukhoi SU-35 ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Rusia kembali menawarkan pesawat jet tempur jenis Sukhoi SU-35 kepada Pemerintah Indonesia. Tawaran itu disampaikan Delegasi Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia yang menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mereka (Rusia) menawarkan beberapa alat-alat canggih untuk pertahanan juga, yaitu mulai dari SU 35, Helikopter sampai dengan peralatan canggih lainnya," ujar Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Selain alat pertahanan tersebut, negara eks Uni Soviet itu juga menawarkan alat pertahanan canggih lainnya seperti kapal selam dan kapal cepat. Dalam kunjungannya ke Indonesia, kata Luhut, delegasi Rusia juga menawarkan kerja sama di bidang penanganan kejahatan narkoba.
"Mereka juga punya kepentingan menyangkut masalah narkoba. Oleh karena itu mereka juga ingin sharing intelijen menyangkut masalah penanggulangan narkoba," paparnya.
Lebih lanjut Luhut menambahkan, Pemerintah Indonesia sempat menyampaikan sikapnya terhadap konflik di Timur Tengah, khususnya ketegangan yang terjadi antara Iran dan Arab Saudi.
Luhut mengaku, Rusia menyambut baik sikap Indonesia yang menghendaki agar ketegangan di negara tersebut segera dihentikan.
"Tetapi presiden mengatakan, tadi kami ingin supaya Rusia dan negara-negara lain memahami sikap Indonesia untuk membantu mengurangi ketegangan di kawasan itu," tandasnya.
Pilihan:
Romli Ingatkan Jokowi, Novel Baswedan Bukan Pahlawan
"Mereka (Rusia) menawarkan beberapa alat-alat canggih untuk pertahanan juga, yaitu mulai dari SU 35, Helikopter sampai dengan peralatan canggih lainnya," ujar Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Selain alat pertahanan tersebut, negara eks Uni Soviet itu juga menawarkan alat pertahanan canggih lainnya seperti kapal selam dan kapal cepat. Dalam kunjungannya ke Indonesia, kata Luhut, delegasi Rusia juga menawarkan kerja sama di bidang penanganan kejahatan narkoba.
"Mereka juga punya kepentingan menyangkut masalah narkoba. Oleh karena itu mereka juga ingin sharing intelijen menyangkut masalah penanggulangan narkoba," paparnya.
Lebih lanjut Luhut menambahkan, Pemerintah Indonesia sempat menyampaikan sikapnya terhadap konflik di Timur Tengah, khususnya ketegangan yang terjadi antara Iran dan Arab Saudi.
Luhut mengaku, Rusia menyambut baik sikap Indonesia yang menghendaki agar ketegangan di negara tersebut segera dihentikan.
"Tetapi presiden mengatakan, tadi kami ingin supaya Rusia dan negara-negara lain memahami sikap Indonesia untuk membantu mengurangi ketegangan di kawasan itu," tandasnya.
Pilihan:
Romli Ingatkan Jokowi, Novel Baswedan Bukan Pahlawan
(maf)