Umbar SMS Kaleng, Jaksa Agung Dinilai Bikin Gaduh
A
A
A
JAKARTA - Sikap Jaksa Agung HM Prasetyo yang menceritakan tentang ancaman berupa SMS (short messages service/pesan singkat) di hadapan Komisi III DPR dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) dinilai berlebihan.
Menurut pakar hukum Profesor Romli Atmasasmita, isi pesan itu tidak masuk dalam kategori ancaman kepada pihak lain.
"Sekarang begini, dari SMS itu ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, tidak ada kata-kata yang bernada mengancam, itu semua hanya mengingatkan. Kedua, yang SMS pun tak memiliki kekuatan untuk mengancam karena ini hanyalah sebuah SMS," tutur Romli, Jumat, (29/1/2016).
"Jadi saya kira penegak hukum pun pasti mengerti kalau SMS itu bukan untuk mengancam. Jadi menggembor-gembornya ke banyak pihak termasuk Bareskrim saya pikir sia-sia, malah menambah gaduh," sambung Romli.
Romli pun mengingatkan Jaksa Agung Prasetyo untuk tidak terlalu mengumbar permasalahan SMS tersebut karena harusnya permasalahan ini selesai di tingkat internal.
"Harusnya, dikonfirmasi dahulu dari mana SMS itu, mengapa SMS itu dipersoalkan, bagaimana penyelesaiannya, bukan malah menambah masalah dengan mengumbar SMS itu kemana-mana," kata Romli.
PILIHAN:
Yusril Somasi Menteri Susi
Menurut pakar hukum Profesor Romli Atmasasmita, isi pesan itu tidak masuk dalam kategori ancaman kepada pihak lain.
"Sekarang begini, dari SMS itu ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, tidak ada kata-kata yang bernada mengancam, itu semua hanya mengingatkan. Kedua, yang SMS pun tak memiliki kekuatan untuk mengancam karena ini hanyalah sebuah SMS," tutur Romli, Jumat, (29/1/2016).
"Jadi saya kira penegak hukum pun pasti mengerti kalau SMS itu bukan untuk mengancam. Jadi menggembor-gembornya ke banyak pihak termasuk Bareskrim saya pikir sia-sia, malah menambah gaduh," sambung Romli.
Romli pun mengingatkan Jaksa Agung Prasetyo untuk tidak terlalu mengumbar permasalahan SMS tersebut karena harusnya permasalahan ini selesai di tingkat internal.
"Harusnya, dikonfirmasi dahulu dari mana SMS itu, mengapa SMS itu dipersoalkan, bagaimana penyelesaiannya, bukan malah menambah masalah dengan mengumbar SMS itu kemana-mana," kata Romli.
PILIHAN:
Yusril Somasi Menteri Susi
(dam)