Sikap Fahri Hamzah Bisa Picu Kegaduhan
A
A
A
JAKARTA - Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji menyesalkan sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Indriyanto menyesalkan sikap Fahri yang memprotes penyidik KPK saat hendak menggeledah ruang kerja Anggota Fraksi PKS Yudi Widiana Adia pada Jumat 15 Januari 2016.
Indriyanto menilai sikap Fahri justru dikhawatirkan membuat gaduh penegakan hukum. Apalagi, sambung dia, DPR berencana memanggil pemimpin KPK untuk meminta klarifikasi tentang prosedur penggeledahan.
"Bila benar ada pemanggilan, akan terkesan adanya ego kelembagaan DPR terhadap pelaksanaan penegakan hukum oleh KPK," tutur Indriyanto saat dihubungi wartawan, Selasa (19/1/2016).
Menurut dia, DPR seharusnya menunjukkan kesungguhannya dalam mendukung pemberantasan korupsi.
Dia mengatakan, kesungguhan itu bisa ditunjukan dengan memberikan kemudahan bagi KPK untuk melakukan penggeledahan.
Dengan demikian, lanjut dia, kesan miring tidak terus melekat pada insitusi DPR. "Seharusnya pimpinan DPR menghindari esprit d'corps (kebanggaan terhadap lembaga) sehingga tidak tercipta stigma kelembagaan DPR yang akan terkesan subjektif dalam mendukung pemberantasan korupsi," tutur Indriyanto.
Sebelumnya, Fahri Hamzah dan penyidik KPK sempat adu mulut terkait tindakan penggeledahan KPK di sejumlah ruangan anggota DPR.
Penggeledahan terkait penyidikan kasus dugaan suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2016.
Fahri menolak penggeledahan karena KPK melibatkan anggota Brimob yang dilengkapi senjata laras panjang.
PILIHAN:
Jokowi dan Pemimpin Lembaga Negara Bahas Terorisme
Indriyanto menyesalkan sikap Fahri yang memprotes penyidik KPK saat hendak menggeledah ruang kerja Anggota Fraksi PKS Yudi Widiana Adia pada Jumat 15 Januari 2016.
Indriyanto menilai sikap Fahri justru dikhawatirkan membuat gaduh penegakan hukum. Apalagi, sambung dia, DPR berencana memanggil pemimpin KPK untuk meminta klarifikasi tentang prosedur penggeledahan.
"Bila benar ada pemanggilan, akan terkesan adanya ego kelembagaan DPR terhadap pelaksanaan penegakan hukum oleh KPK," tutur Indriyanto saat dihubungi wartawan, Selasa (19/1/2016).
Menurut dia, DPR seharusnya menunjukkan kesungguhannya dalam mendukung pemberantasan korupsi.
Dia mengatakan, kesungguhan itu bisa ditunjukan dengan memberikan kemudahan bagi KPK untuk melakukan penggeledahan.
Dengan demikian, lanjut dia, kesan miring tidak terus melekat pada insitusi DPR. "Seharusnya pimpinan DPR menghindari esprit d'corps (kebanggaan terhadap lembaga) sehingga tidak tercipta stigma kelembagaan DPR yang akan terkesan subjektif dalam mendukung pemberantasan korupsi," tutur Indriyanto.
Sebelumnya, Fahri Hamzah dan penyidik KPK sempat adu mulut terkait tindakan penggeledahan KPK di sejumlah ruangan anggota DPR.
Penggeledahan terkait penyidikan kasus dugaan suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun anggaran 2016.
Fahri menolak penggeledahan karena KPK melibatkan anggota Brimob yang dilengkapi senjata laras panjang.
PILIHAN:
Jokowi dan Pemimpin Lembaga Negara Bahas Terorisme
(dam)