Romo Magnis: Bom Sarinah Tak Bisa Dikaitkan dengan Agama Tertentu
A
A
A
JAKARTA - Budayawan sekaligus Tokoh Katolik Romo Magnis Suseno tidak sepakat dengan anggapan bahwa aksi teror yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat adalah cerminan dari kelompok agama tertentu.
"Tidak, itu terlalu dalam. Setiap agama bisa ada orang yang melakukan teroris dan kita tidak dapat menarik kesimpulan dari beberapa orang yang seekstrim-ekstrimnya kepada masyarakat luas," ujar Romo Magnis saat dihubungi, Kamis 14 Januari 2015.
Menurutnya, semua agama bisa saja memiliki orang-orang yang mempunyai sikap ekstrim. Sehingga, tidak tidak tepat apabila peristiwa kejahatan ditarik kesimpulan bahwa semua umatnya juga memiliki pemahaman yang sama.
Dia pun menyesalkan apa yang telah diperbuat oleh orang-orang tersebut. Dia meminta agar pihak berwajib segera mengungkap peristiwa itu.
"Tetapi saya juga berpendapat bahwa kejadian ini tidak boleh dilebih-lebihkan. Artinya peristiwa ini tidak berhubungan (mewakili) dengan sikap yang ada di masyarakat, hanya dilakukan kelompok kecil," tuturnya.
Romo Magnis berharap dengan adanya kejadian ini, masyarakat bisa lebih kompak dan terus menolak tindak kekerasan yang terjadi di sekitarnya. "Dan kalau kita punya konflik, tepatnya musyawarah dan andalan hukum, tidak dengan kekerasan," pungkasnya.
PILIHAN:
Kecolongan Teror Bom Sarinah, BIN Dinilai Layak Tambah Personel
Profil Damayanti Wisnu Putranti, Kader PDIP yang Ditangkap KPK
"Tidak, itu terlalu dalam. Setiap agama bisa ada orang yang melakukan teroris dan kita tidak dapat menarik kesimpulan dari beberapa orang yang seekstrim-ekstrimnya kepada masyarakat luas," ujar Romo Magnis saat dihubungi, Kamis 14 Januari 2015.
Menurutnya, semua agama bisa saja memiliki orang-orang yang mempunyai sikap ekstrim. Sehingga, tidak tidak tepat apabila peristiwa kejahatan ditarik kesimpulan bahwa semua umatnya juga memiliki pemahaman yang sama.
Dia pun menyesalkan apa yang telah diperbuat oleh orang-orang tersebut. Dia meminta agar pihak berwajib segera mengungkap peristiwa itu.
"Tetapi saya juga berpendapat bahwa kejadian ini tidak boleh dilebih-lebihkan. Artinya peristiwa ini tidak berhubungan (mewakili) dengan sikap yang ada di masyarakat, hanya dilakukan kelompok kecil," tuturnya.
Romo Magnis berharap dengan adanya kejadian ini, masyarakat bisa lebih kompak dan terus menolak tindak kekerasan yang terjadi di sekitarnya. "Dan kalau kita punya konflik, tepatnya musyawarah dan andalan hukum, tidak dengan kekerasan," pungkasnya.
PILIHAN:
Kecolongan Teror Bom Sarinah, BIN Dinilai Layak Tambah Personel
Profil Damayanti Wisnu Putranti, Kader PDIP yang Ditangkap KPK
(kri)