Tolak Kecolongan, Menkopolhukam Sudah Dapat Bocoran Info Bom Sarinah
A
A
A
JAKARTA - Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menampik anggapan pihak intelijen kecolongan atas serangan bom yang mengguncang kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Dia mengaku sudah dapat info sebelumnya terjadi ledakan bom di Sarinah.
Hal tersebut kembali ditegaskan Luhut saat dikonfirmasi soal kabar Kedubes Amerika Serikat di Jakarta telah menerima kabar ihwal aksi pengeboman hari ini. (Baca: Pelaku Bom Sarinah dari Kelompok ISIS Pimpinan Bahrun Naim)
"Kami memang selalu dapat info, on off, on off. Tapi kita tak tahu di mana. Tadi orang itu diperiksa penjaga, ketahuan ada kecurigaan bawa bom sehingga tadi kejadian," ucap Luhut saat meninjau lokasi ledakan, kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Ditegaskan Luhut, aparat keamanan sebenarnya telah mengantisipasi ancaman bom yang santer beredar sejak peringatan hari Natal dan tahun baru. "Jadi sebenarnya kesiagaan ada, tapi kita tak tahu mau kemana mereka pergi. Tapi kami tahu ada gerakan itu," ucap Luhut.
Diberitakan, akibat serangan para pelaku bom di Sarinah, sebanyak tujuh orang tewas. Tujuh orang yang meninggal tersebut adalah lima orang pelaku peledakan, satu orang warga negara Indonesia (WNI), dan satu orang WNA asal Kanada. (Baca: Serangan Teroris Sarinah Tewaskan 7 Orang, 1 Warga Kanada)
Sementara itu, korban luka-luka baik ringan ataupun berat terdapat 20 orang. Sebanyak 15 orang di antaranya berasal dari masyarakat umum, sedangkan lima orang lainnya anggota polisi yang terkena tembak teroris dan terkena pecahan bom.
Hal tersebut kembali ditegaskan Luhut saat dikonfirmasi soal kabar Kedubes Amerika Serikat di Jakarta telah menerima kabar ihwal aksi pengeboman hari ini. (Baca: Pelaku Bom Sarinah dari Kelompok ISIS Pimpinan Bahrun Naim)
"Kami memang selalu dapat info, on off, on off. Tapi kita tak tahu di mana. Tadi orang itu diperiksa penjaga, ketahuan ada kecurigaan bawa bom sehingga tadi kejadian," ucap Luhut saat meninjau lokasi ledakan, kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Ditegaskan Luhut, aparat keamanan sebenarnya telah mengantisipasi ancaman bom yang santer beredar sejak peringatan hari Natal dan tahun baru. "Jadi sebenarnya kesiagaan ada, tapi kita tak tahu mau kemana mereka pergi. Tapi kami tahu ada gerakan itu," ucap Luhut.
Diberitakan, akibat serangan para pelaku bom di Sarinah, sebanyak tujuh orang tewas. Tujuh orang yang meninggal tersebut adalah lima orang pelaku peledakan, satu orang warga negara Indonesia (WNI), dan satu orang WNA asal Kanada. (Baca: Serangan Teroris Sarinah Tewaskan 7 Orang, 1 Warga Kanada)
Sementara itu, korban luka-luka baik ringan ataupun berat terdapat 20 orang. Sebanyak 15 orang di antaranya berasal dari masyarakat umum, sedangkan lima orang lainnya anggota polisi yang terkena tembak teroris dan terkena pecahan bom.
(hyk)