TNI AU Gerah Rencana Pembelian Helikopter AW101 Dikritik
A
A
A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) rupanya gerah dengan sejumlah kritikan terhadap rencana pembelian helikopter Agusta Westland (AW)101 buatan Italia-Inggris.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Dwi Badarmanto mempertanyakan polemik rencana pembelian helikopter kepresidenan ini lebih ramai ketimbang pembelian pesawat tempur F-16 maupun helikopter serang andalan TNI Angkatan Darat (AD) jenis MI-35.
"Kenapa MI-35 enggak dikejar-kejar, kenapa kita beli F-16 enggak dikejar-kejar, itu saja kuncinya," ketus Dwi Badarmanto, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2015).
Dia menjelaskan, sebenarnya rencana pembelian helikopter Very Very Important Person (VVIP) itu diusulkan sejak tahun 2010 lalu. "Kita 2010 sudah mulai kaji-kaji apa yang pas, keluarkan itu, tinggi kita harus 180 rata-rata," jelasnya.
Baca: Soal Beli Helikopter, TNI Diminta Cinta Produk Lokal.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma Dwi Badarmanto mempertanyakan polemik rencana pembelian helikopter kepresidenan ini lebih ramai ketimbang pembelian pesawat tempur F-16 maupun helikopter serang andalan TNI Angkatan Darat (AD) jenis MI-35.
"Kenapa MI-35 enggak dikejar-kejar, kenapa kita beli F-16 enggak dikejar-kejar, itu saja kuncinya," ketus Dwi Badarmanto, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Rabu (2/12/2015).
Dia menjelaskan, sebenarnya rencana pembelian helikopter Very Very Important Person (VVIP) itu diusulkan sejak tahun 2010 lalu. "Kita 2010 sudah mulai kaji-kaji apa yang pas, keluarkan itu, tinggi kita harus 180 rata-rata," jelasnya.
Baca: Soal Beli Helikopter, TNI Diminta Cinta Produk Lokal.
(kur)