Rizal Ramli: Kabinet Kerja Sebelum Reshuffle Kualitas KW 2
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut para menteri dalam Kabinet Kerja sebelum perombakan (reshuffle) kabinet berkualitas abal-abal alias KW 2. Bahkan, hanya dua hingga tiga menteri yang benar-benar berkualitas.
Pasalnya, dalam sembilan bulan pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), kabinet yang ditunjuk lebih banyak nama-nama usulan tokoh politik di Indonesia yang visi-misinya pun masih simpang siur.
"Sembilan bulan pertama Jokowi yang ditunjuk itu hanya 2-3 menteri yang benar-benar menteri. Sisanya merupakan usulan tokoh politik di Indonesia. Yang visinya masih simpang siur, kompetensinya KW 2 atau KW 3," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Hal ini terlihat dari kondisi perekonomian Indonesia pada sembilan bulan pertama pemerintahan yang terus merosot. Bahkan, masyarakat Indonesia telah kehilangan harapan terhadap pemerintahan Jokowi.
"Bapak ibu bisa lihat tadinya harapan sudah sangat kosong, kehilangan harapan dan ekspektasi positif, ditambah penjualan ritel yang drop 30% rupiah melemah, ekonomi menurun," imbuh dia.
Menurutnya, barulah pasca Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Agustus 2015, tokoh-tokoh yang mengisi kursi menteri adalah mereka yang memang benar-benar pilihan Jokowi dan memiliki kompetensi tinggi.
"Tapi selama tiga bulan terakhir, ekspektasi kembali positif. Ekonomi yang anjlok paling bawah sekarang mulai naik 0,1-0,2%. Rupiah relatif stabil," tandasnya.
PILIHAN:
MKD Imbau Menteri ESDM Segera Serahkan Bukti Rekaman
Jokowi Minta Semua Pihak Hormati Proses di MKD
Pasalnya, dalam sembilan bulan pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), kabinet yang ditunjuk lebih banyak nama-nama usulan tokoh politik di Indonesia yang visi-misinya pun masih simpang siur.
"Sembilan bulan pertama Jokowi yang ditunjuk itu hanya 2-3 menteri yang benar-benar menteri. Sisanya merupakan usulan tokoh politik di Indonesia. Yang visinya masih simpang siur, kompetensinya KW 2 atau KW 3," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Hal ini terlihat dari kondisi perekonomian Indonesia pada sembilan bulan pertama pemerintahan yang terus merosot. Bahkan, masyarakat Indonesia telah kehilangan harapan terhadap pemerintahan Jokowi.
"Bapak ibu bisa lihat tadinya harapan sudah sangat kosong, kehilangan harapan dan ekspektasi positif, ditambah penjualan ritel yang drop 30% rupiah melemah, ekonomi menurun," imbuh dia.
Menurutnya, barulah pasca Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Agustus 2015, tokoh-tokoh yang mengisi kursi menteri adalah mereka yang memang benar-benar pilihan Jokowi dan memiliki kompetensi tinggi.
"Tapi selama tiga bulan terakhir, ekspektasi kembali positif. Ekonomi yang anjlok paling bawah sekarang mulai naik 0,1-0,2%. Rupiah relatif stabil," tandasnya.
PILIHAN:
MKD Imbau Menteri ESDM Segera Serahkan Bukti Rekaman
Jokowi Minta Semua Pihak Hormati Proses di MKD
(kri)