Soal Gelar Pahlawan Soeharto, Muladi: Kepemimpinan Jokowi Diuji

JAKARTA - Pengajuan nama Presiden kedua Indonesia, HM Soeharto untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional menimbulkan prokontra.

Politikus senior Partai Golkar Muladi menilai Soeharto adalah sosok yang memiliki kepribadian unik. "Bagi saya pribadi, jasanya luar biasa. Misalnya, pembebasan Irian barat, pemberantasan PKI. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan," ungkap Muladi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Karena setiap manusia memiliki kelemahan dan kelebihan, kata Muladi, pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto tergantung pada kebijaksanaan kepala negara. (Baca juga: Rizal Ramli Dukung Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional)

Menurut dia, kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembakli diuji dalam menyikapi usulan gelar pahlawan untuk Soeharto.

"Sisi positif banyak, sisi negatif juga banyak. Sampai sini kemampuan leadership pemimpin diunggulkan. Jokowi harus lihat itu," kata Muladi yang kini menjabat Ketua Mahkamah Partai Golkar.

Seperti diketahui, belum lama ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa selain Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur)‎, pemerintah akan menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua Soeharto dan mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Sarwo Edhie Wibowo.

Menurut Khofifah, pengesahan gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh itu menunggu keputusan presiden (keppres).

PILIHAN:

Penyidik Polri ke Daerah Usut Korupsi CSR Pertamina Foundation