Pengadilan Peristiwa 1965, Menhan Singgung Pembunuhan Belanda di Indonesia

Selasa, 10 November 2015 - 13:33 WIB
Pengadilan Peristiwa 1965, Menhan Singgung Pembunuhan Belanda di Indonesia
Pengadilan Peristiwa 1965, Menhan Singgung Pembunuhan Belanda di Indonesia
A A A
JAKARTA - Peristiwa 1965 didahului adanya pemberontakan dari Partai Komunis Indonesia. Pengadilan itu digelar mulai hari ini di Den Haag, Belanda.

Maka itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu tidak sepakat adanya pengadilan rakyat atau International People's Tribunal yang digagas sejumlah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), akademisi dan jurnalis.

"Peristiwa 1965 itu yang duluan siapa? Kita itu sudah salah menyalahkan," ujar Ryamizard usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2015).

Bahkan Ryamizard menyinggung sejumlah peristiwa pembunuhan yang dilakukan Belanda pada warga sipil di Indonesia. Terutama peristiwa pembunuhan yang dilakukan pasukan Belanda, Depot Speciale Troepen pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling terhadap warga sipil di Sulawesi Selatan.

"Dulu Belanda banyak juga melaksanakan kegiatan yang melanggar HAM, Westerling dan lain-lain," ungkapnya.

Peristiwa yang dikenal tragedi pembantaian Westerling itu terjadi pada Desember 1946 - Februari 1947 silam.

Baca: Pemerintah Siapkan Langkah Hadapi Sidang Peristiwa 1965.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6951 seconds (0.1#10.140)