Tujuh Peneliti Pangan Dapat Penghargaan

Jum'at, 06 November 2015 - 09:13 WIB
Tujuh Peneliti Pangan...
Tujuh Peneliti Pangan Dapat Penghargaan
A A A
JAKARTA - Tujuh peneliti yang mengabdikan diri di bidang pangan diberikan penghargaan. Penelitian di bidang pangan dinilai penting untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

Wakil Ketua Tim Pakar Indofood Riset Nugraha (IRN) Purwiyatno Hariyadi mengatakan, ketujuh peneliti ini adalah peneliti unggul yang tidak hanya mengabdi untuk kemajuan ilmu dan teknologi.

Namun, kata dia, mereka mampu mengaplikasikan hasil penelitiabnnya bagi masyarakat. "Penelitian mereka memperkuat sistem ketahanan pangan nasional yang mandiri dan berdaulat," kata Purwiyanto pada Simposium Pangan Nasional 2015: Inovasi Ketahanan Pangan Mandiri dan Berdaulat dan Penghargaan kepada Peneliti bidang Pangan dan Gizi di Jakarta, Kamis 5 November 2015.

Ketujuh peneliti itu ialah Slamet Budijanto (IPB) yang pada 2010 menciptakan beras analog fungsional dari sumber karbohidrta lokal khas indonesia.

Ali Agus (UGM) yang menekuni penelitian teknologi pakan ternak. Saat ini Agus sedang meneliti diseminasi teknologi integrated farming, program integritasi kelapa sawit dan ternak sapi.

Hajrial Aswidinnoor (IPB) meneliti pemuliaan tanaman seperti padi dan telah menghasilkan padi varietas unggul. Lalu, Budi Santoso (Universitas Papua) yang berkontribusi pada peningkatan populasi sapi di wilayah Papua.

Kemudian, Lilis Nuraida (IPB) yang aktif meneliti bidang mikrobiologi pangan khususnya pre dan probiotik pangan.

"Sementara Profesor Yusnita dari Unila meneliti manfaat sifat tanaman untuk budidaya tanaman dan penyediaan pangan. Sedangkan peneliti ketujuh ialah Djoko Moerdono dari Universitas Kristen Satya Wacana salatiga yang berhasil menanam dan meluncurkan gandum varietas Dewata," tuturnya.

Direktur Indofood Fransiscus Welirang menambahkan, riset merupakan instrumen penting untuk menghasilkan berbagai inovasi.

Menurut dia, jika riset bidang pangan di Indonesia semakin banyak maka Indonesia akan mampu mencapai kondisi ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat.

PILIHAN:


Mahfud MD Sempat Kaget Dengar Kapolri Buat SE Ujaran Kebencian
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2435 seconds (0.1#10.140)