Fadli Zon Nilai Kinerja Jokowi-JK Mengecewakan
A
A
A
JAKARTA - Usia Pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sudah satu tahun berjalan pada Selasa 20 Oktober 2015.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kinerja pemerintah selama satu tahun mengecewakan. Menurut dia, banyak janji Jokowi-JK yang tidak terwujud.
"Jokowi berjanji membangun 100 technopark, 50 ribu puskesmas, 100 pusat industri perikanan, 1.000 kampung nelayan, 1.000 desa daulat benih. Sudah satu tahun berjalan, belum tampak tanda-tandanya." kata Fadli melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Rabu (21/10/2015).
Menurut Fadli, dalam satu tahun ini malah sudah banyak janji yang dilanggar duet Jokowi-JK.
"Jokowi janji tidak akan ada transaksi politik dalam pembagian kabinet, fakta justru sebaliknya. Jokowi janji jaksa agung akan ditempati orang bukan dari parpol, faktanya malah diangkat dari kader partai," tuturnya.
Menurut dia, Jokowi juga pernah berjanji membangun sistem birokrasi online dalam dua minggu setelah dilantik.
"Faktanya tak ada. Tidak akan mencabut subsidi BBM, faktanya subsidi dikurangi bahkan dicabut. Janji akan hanya ada di kantor 1-2 jam, faktanya tak demikian. Membuka 15 juta lapangan kerja baru, faktanya saat ini justru banyak rakyat di PHK. Malah impor buruh asing," ungkap Fadli.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini melihat satu tahun ini pemerintah masih sibuk bagi-bagi kekuasaan.
Dia menilai Jokowi baru sebatas membahagiakan tim sukses melalui pembagian jabatan sebagai komisaris dan direksi BUMN, ketimbang mensejahterakan rakyat.
"Satu tahun ini hambatan pemerintah lebih dikarenakan faktor internal pemerintah. Tak ada leadership (kepemimpinan) dan gagal membangun tim yang berkualitas dalam kabinet," kata Fadli.
PILIHAN:
Menkumham Diminta Cabut SK Golkar Agung
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kinerja pemerintah selama satu tahun mengecewakan. Menurut dia, banyak janji Jokowi-JK yang tidak terwujud.
"Jokowi berjanji membangun 100 technopark, 50 ribu puskesmas, 100 pusat industri perikanan, 1.000 kampung nelayan, 1.000 desa daulat benih. Sudah satu tahun berjalan, belum tampak tanda-tandanya." kata Fadli melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Rabu (21/10/2015).
Menurut Fadli, dalam satu tahun ini malah sudah banyak janji yang dilanggar duet Jokowi-JK.
"Jokowi janji tidak akan ada transaksi politik dalam pembagian kabinet, fakta justru sebaliknya. Jokowi janji jaksa agung akan ditempati orang bukan dari parpol, faktanya malah diangkat dari kader partai," tuturnya.
Menurut dia, Jokowi juga pernah berjanji membangun sistem birokrasi online dalam dua minggu setelah dilantik.
"Faktanya tak ada. Tidak akan mencabut subsidi BBM, faktanya subsidi dikurangi bahkan dicabut. Janji akan hanya ada di kantor 1-2 jam, faktanya tak demikian. Membuka 15 juta lapangan kerja baru, faktanya saat ini justru banyak rakyat di PHK. Malah impor buruh asing," ungkap Fadli.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini melihat satu tahun ini pemerintah masih sibuk bagi-bagi kekuasaan.
Dia menilai Jokowi baru sebatas membahagiakan tim sukses melalui pembagian jabatan sebagai komisaris dan direksi BUMN, ketimbang mensejahterakan rakyat.
"Satu tahun ini hambatan pemerintah lebih dikarenakan faktor internal pemerintah. Tak ada leadership (kepemimpinan) dan gagal membangun tim yang berkualitas dalam kabinet," kata Fadli.
PILIHAN:
Menkumham Diminta Cabut SK Golkar Agung
(dam)