Tim Penjaringan Golkar Serukan Munaslub
A
A
A
JAKARTA - Ketua Tim Penjaringan Pilkada Partai Golkar (Tim 10) Yorrys Raweyai mengingatkan pentingnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
Menyongsong pilkada serentak, kata dia, sejumlah partai politik telah melakukan konsolidasi internal partai.
Hal itu dilakukan agar potensi dan hambatan menuju kemenangan bisa diukur dan direspons dengan baik.
Menurut Yorrys, pilkada serentak adalah salah satu ujian terkini yang memerlukan respons sigap dan efektif.
Tidak hanya bertujuan untuk kemenangan para kader terbaik partai, Munaslub juga untuk menunjukkan kekuatan dan soliditas yang sekian lama tergerus oleh perpecahan. Ironisnya, sambung dia, kondisi ini cenderung dipandang sebelah mata
Dia memyayangkan pilihan kedua belah pihak yang menyerahkan persoalan internal pada mekanisme hukum yang saat ini sedang berlangsung tidak sepenuhnya mampu menjadi jalan keluar dalam waktu singkat.
"Kepentingan Munaslub untuk menyatukan anasir-anasir perpecahan dan mengembalikan kondisivitas tatanan Partai Golkar merupakan kepentingan bersama seluruh kader Partai Golkar," ungkap Yorrys melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Senin (19/10/2015).
Yorrys mengatakan, inisiasi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mempertemukan Kubu Agung Laksono dan Kubu Aburizal Bakrie seharusnya menjadi langkah awal penyatuan dan perdamaian (islah).
Menurut dia, kepentingan bersama untuk berhasil dalam pilkada Serentak telah menurunkan tensi politik yang sebelumnya mencapai titik didih kedua kubu.
Kemunculan Tim Penjaringan Pilkada atau yang dikenal sebagai Tim 10 yang diwakili oleh lima orang dari dua kubu telah berhasil melakukan penjaringan kader yang akan dicalonkan oleh Partai Golkar.
Bagi Yorrys, proses penjaringan yang singkat menunjukkan benih-benih persatuan hanya untuk kepentingan tertentu.
Namun, kata dia, representasi Tim 10 dipandang cukup mampu mengakomodasi kepentingan Partai Golkar.
"Tim 10 dapat menindaklanjuti langkah-langkah strategis Partai Golkar dalam meraih kemenangan Pilkada yang akan datang. Khususnya langkah-langkah persiapan terkait dengan konsolidasi dan soliditas Partai Golkar dari tingkat atas hingga tingkat bawah," ungkap Yorrys.
Yorrys mengatakan, konsolidasi kepartaian menjelang pilkada serentak tidak cukup diserahkan kepada mekanisme tingkat bawah yang masih dirundung suasana ketidakpastian.
Oleh karena itu, Yorrys menilai Tim 10 sudah seharusnya menjadi aktor utama yang merepresentasikan keinginan bersama Partai Golkar.
PILIHAN:
Diluncurka Hari Ini, Bela Negara Tak Punya Payung Hukum
Menyongsong pilkada serentak, kata dia, sejumlah partai politik telah melakukan konsolidasi internal partai.
Hal itu dilakukan agar potensi dan hambatan menuju kemenangan bisa diukur dan direspons dengan baik.
Menurut Yorrys, pilkada serentak adalah salah satu ujian terkini yang memerlukan respons sigap dan efektif.
Tidak hanya bertujuan untuk kemenangan para kader terbaik partai, Munaslub juga untuk menunjukkan kekuatan dan soliditas yang sekian lama tergerus oleh perpecahan. Ironisnya, sambung dia, kondisi ini cenderung dipandang sebelah mata
Dia memyayangkan pilihan kedua belah pihak yang menyerahkan persoalan internal pada mekanisme hukum yang saat ini sedang berlangsung tidak sepenuhnya mampu menjadi jalan keluar dalam waktu singkat.
"Kepentingan Munaslub untuk menyatukan anasir-anasir perpecahan dan mengembalikan kondisivitas tatanan Partai Golkar merupakan kepentingan bersama seluruh kader Partai Golkar," ungkap Yorrys melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Senin (19/10/2015).
Yorrys mengatakan, inisiasi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mempertemukan Kubu Agung Laksono dan Kubu Aburizal Bakrie seharusnya menjadi langkah awal penyatuan dan perdamaian (islah).
Menurut dia, kepentingan bersama untuk berhasil dalam pilkada Serentak telah menurunkan tensi politik yang sebelumnya mencapai titik didih kedua kubu.
Kemunculan Tim Penjaringan Pilkada atau yang dikenal sebagai Tim 10 yang diwakili oleh lima orang dari dua kubu telah berhasil melakukan penjaringan kader yang akan dicalonkan oleh Partai Golkar.
Bagi Yorrys, proses penjaringan yang singkat menunjukkan benih-benih persatuan hanya untuk kepentingan tertentu.
Namun, kata dia, representasi Tim 10 dipandang cukup mampu mengakomodasi kepentingan Partai Golkar.
"Tim 10 dapat menindaklanjuti langkah-langkah strategis Partai Golkar dalam meraih kemenangan Pilkada yang akan datang. Khususnya langkah-langkah persiapan terkait dengan konsolidasi dan soliditas Partai Golkar dari tingkat atas hingga tingkat bawah," ungkap Yorrys.
Yorrys mengatakan, konsolidasi kepartaian menjelang pilkada serentak tidak cukup diserahkan kepada mekanisme tingkat bawah yang masih dirundung suasana ketidakpastian.
Oleh karena itu, Yorrys menilai Tim 10 sudah seharusnya menjadi aktor utama yang merepresentasikan keinginan bersama Partai Golkar.
PILIHAN:
Diluncurka Hari Ini, Bela Negara Tak Punya Payung Hukum
(dam)