Parah, Kabut Asap di Kalteng Sampai Berwarna Kuning
A
A
A
SAYA meminta Pemerintah Pusat bertindak cepat dalam menangani musibah kabut asap. Karena dari hari ke hari, kabut asap di Kalimantan Tengah semakin bertambah pekat.
Kondisi Kalimantan Tengah, Khususnya Kota Palangka Raya makin parah dilanda kabut asap. Saking tebalnya kabut asap sudah berwarna kuning. Imbasnya, sekolah-sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMA kembali diliburkan.
Kondisi hari ini, Jumat (16/10/2015), merupakan yang terparah kabutnya. Selain asap sudah berwarna kuning, api sudah sampai pinggir jalan raya Trans Kalimantan poros Selatan, sekitar Katingan. Ditambah lagi, Alat ISPU pengukur asap rusak.
Kami meminta Pemerintah Pusat fokus pada pemadaman api, karena sudah begitu tidak terkendali. Bloking kanal hanya merupakan langkah pencegahan agar api tidak menyebar. Adapun yang dibutuhkan segera, secepat mungkin dan sangat mendesak adalah pemadaman api.
Pemadaman tidak hanya dengan hujan buatan atau water bomber, tapi harus dengan teknologi yang lain yang lebih efektif.
Kita belum mendengar ada sumbangan teknologi dari Pemerintah, baik Kemristek maupun LIPI, teknologi yang tepat untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di lahan gambut seperti di Kalimantan Tengah ini.
Bila efektif, Kalteng bersedia diusulkan untuk mendapatkan bantuan seperti Miracle Foam a+, yang merupakan bantuan cairan kimia dari Jepang. Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari Indonesia, juga ingin mendapat perlakuan istimewa seperti dialami daerah lain yang sama dilanda kabut asap.
Terlebih Kalteng merupakan provinsi penyumbang oksigen terbesar dengan julukan heart of borneo. Di sini ada Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Taman Nasional Sebangau, Suaka Margasatwa Lamandau dan banyak-lagi daerah-daerah konservasi.
Perlu diketahui, hampir seperempat lebih dari luas wilayah Kalimantan Tengah ini merupakan sumber oksigen. Sangatlah wajar kalau pemerintah pusat segera mengambil langkah-langkah prioritas dan strategis untuk melakukan pemadaman api di Kalteng.
RAHMAT N HAMKA
Politikus PDIP
Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah
Kondisi Kalimantan Tengah, Khususnya Kota Palangka Raya makin parah dilanda kabut asap. Saking tebalnya kabut asap sudah berwarna kuning. Imbasnya, sekolah-sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMA kembali diliburkan.
Kondisi hari ini, Jumat (16/10/2015), merupakan yang terparah kabutnya. Selain asap sudah berwarna kuning, api sudah sampai pinggir jalan raya Trans Kalimantan poros Selatan, sekitar Katingan. Ditambah lagi, Alat ISPU pengukur asap rusak.
Kami meminta Pemerintah Pusat fokus pada pemadaman api, karena sudah begitu tidak terkendali. Bloking kanal hanya merupakan langkah pencegahan agar api tidak menyebar. Adapun yang dibutuhkan segera, secepat mungkin dan sangat mendesak adalah pemadaman api.
Pemadaman tidak hanya dengan hujan buatan atau water bomber, tapi harus dengan teknologi yang lain yang lebih efektif.
Kita belum mendengar ada sumbangan teknologi dari Pemerintah, baik Kemristek maupun LIPI, teknologi yang tepat untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di lahan gambut seperti di Kalimantan Tengah ini.
Bila efektif, Kalteng bersedia diusulkan untuk mendapatkan bantuan seperti Miracle Foam a+, yang merupakan bantuan cairan kimia dari Jepang. Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari Indonesia, juga ingin mendapat perlakuan istimewa seperti dialami daerah lain yang sama dilanda kabut asap.
Terlebih Kalteng merupakan provinsi penyumbang oksigen terbesar dengan julukan heart of borneo. Di sini ada Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Taman Nasional Sebangau, Suaka Margasatwa Lamandau dan banyak-lagi daerah-daerah konservasi.
Perlu diketahui, hampir seperempat lebih dari luas wilayah Kalimantan Tengah ini merupakan sumber oksigen. Sangatlah wajar kalau pemerintah pusat segera mengambil langkah-langkah prioritas dan strategis untuk melakukan pemadaman api di Kalteng.
RAHMAT N HAMKA
Politikus PDIP
Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah
(hyk)