Reshuffle Kabinet Jilid II, Kursi Nasdem Berkurang Satu
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Pangi Syarwi Chaniago berpandangan, yang paling berpeluang masuk kabinet pada reshuffle jilid II adalah Partai Amanat Nasional (PAN).
Diakui Pangi, wajar jika PAN mendapat kursi di Kabinet Kerja, karena PAN sudah memutuskan mendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
"Jadi bukan sesuatu yang aneh kalau PAN masuk kabinet," kata Pangi kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Terlebih lanjut Pangi, dengan terseretnya Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella dan ditetapkan menjadi tersangka. Maka posisi menteri dari Nasdem juga akan terancam dan bersiap untuk digantikan dengan kader partai lain.
Karena itu dia mengingatkan Partai Nasdem untuk bersiap-siap jatah menterinya dikurangi. "Nasdem bisa berkurang dengan posisi citranya yang tengah terganggu trust building-nya," ujar Pangi.
Karena bagaimanapun diakui Pangi, posisi sekjen itu sebagai elite partai penentu dan sebagai simbol dari partai. "Sehingga kalau masyarakat mau menghukum partai, tentu yang menjadi sorotan adalah Ketua Umum dan juga Sekjennya," ucapnya.
"Presiden harus membuat pertimbangan sendiri untuk memasukan orang kader NasDem, karena bisa mengganggu citra politik pemerintahan," imbuhnya.
Pilihan:
Rio Capella Tersangka karena Jaksa Agungnya Kader Nasdem?
Diakui Pangi, wajar jika PAN mendapat kursi di Kabinet Kerja, karena PAN sudah memutuskan mendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
"Jadi bukan sesuatu yang aneh kalau PAN masuk kabinet," kata Pangi kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Terlebih lanjut Pangi, dengan terseretnya Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella dan ditetapkan menjadi tersangka. Maka posisi menteri dari Nasdem juga akan terancam dan bersiap untuk digantikan dengan kader partai lain.
Karena itu dia mengingatkan Partai Nasdem untuk bersiap-siap jatah menterinya dikurangi. "Nasdem bisa berkurang dengan posisi citranya yang tengah terganggu trust building-nya," ujar Pangi.
Karena bagaimanapun diakui Pangi, posisi sekjen itu sebagai elite partai penentu dan sebagai simbol dari partai. "Sehingga kalau masyarakat mau menghukum partai, tentu yang menjadi sorotan adalah Ketua Umum dan juga Sekjennya," ucapnya.
"Presiden harus membuat pertimbangan sendiri untuk memasukan orang kader NasDem, karena bisa mengganggu citra politik pemerintahan," imbuhnya.
Pilihan:
Rio Capella Tersangka karena Jaksa Agungnya Kader Nasdem?
(maf)