Arab Saudi Janji Beberkan Hasil Investigasi Tragedi Mina
A
A
A
JEDDAH - Pemerintah Arab Saudi berjanji akan menyampaikan hasil investigasi penyebab tragedi Mina kepada negara yang warga negaranya turut menjadi korban, termasuk Indonesia.
Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Dharmakirty Syailendra Putra mengungkapkan hingga saat ini Pemerintah Arab Saudi masih fokus menginvestigasi dan mengurus korban Mina, termasuk korban yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
"Namun mereka sudah menjanjikan bakal mengungkap hasil investigasi dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang dinyatakan bersalah," kata Dharmakirty saat ditemui di sela rapat evaluasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, Minggu (11/10/2015) waktu Arab Saudi.
Hasil investigasi ini ditunggu publik yang masih penasaran dan bertanya-tanya dengan terjadinya penumpukan jamaah di Jalan 204, Mina.
Apalagi dari kesaksian sejumlah jamaah yang menjadi korban Mina, sesaat sebelum tragedi mereka mengaku diperintahkan oleh petugas Arab Saudi untu belok ke arah kiri menuju Jalan 204.
Padahal semestinya jamaah haji biasanya mengambil jalan lurus menuju jamarat. Alasan jalan lurus ditutup dan jamaah haji dibelokkan ke arah kiri ini masih misterius.
Sementara terkait santunan terhadap korban, Dharmakirty menandaskan belum ada pembicaraan secara resmi dari perwakilan Arab Saudi.
Namun berdasarkan pengalaman pada peristiwa tragedi terowongan Mina 1990 dan 2006, maka Arab Saudi memberikan semacam kompensasi kepada jamaah.
"Salah satunya berupa pembangunan rumah sakit haji di Pondok Gede dan di Medan," katanya.
Dharmakirty menjelaskan, informasi terakhir dua warga negara Indonesia (WNI) korban tragedi Mina kembali bisa teridentifikasi.
"Sekarang tinggal tiga yang belum terindentifikasi. Namun untuk namanya saya belum dapat informasi," bebernya.
Dengan tambahan dua jenazah ini maka total jenazah yang sudah teridentifikasi menjadi 131 jenazah WNI.
Sedangkan jamaah haji yang masih hilang atau belum kembali ke pemondokan pascatragedi Mina jumlahnya tiga orang.
Dia juga meminta kepada PPIH agar secepatnya menyelesaikan data mengenai jamaah haji yang menjadi korban traegedi Mina.
Data ini penting mengingat sewaktu-waktu Pemerintah Arab Saudi meminta data maka pihaknya bisa langsung menyampaikannya.
"Karena Pemerintah Arab Saudi berpegang pada hasil identifikasi dari rumah sakit dan data e-haj," katanya.
Ketua Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri, Kombes Muhammad Masyu'di menambahkan, timnya telah bertemu dengan Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi.
"Kita serahkan data antemortem lima jamaah haji kepada mereka untuk mempercepat proses identifikasi," urainya.
Data yang diserahkan meliputi sidik jari dan identitas lengkap lima jamaah haji yang dilaporkan masih hilang.
Saat ditanya tentang penemuan identitas dua jenazah, Masyu'di enggan berkomentar. "Itu nanti, bukan saya yang menjelaskan," jawabnya singkat.
Sedangkan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat saat ditanya juga belum mau membeberkan secara rinci temuan identifikasi terbaru jenazah jamaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina.
"Senin besok mudah-mudahan kita bisa closing semuanya. Tunggu saja besok," ujarnya.
PILIHAN:
Ada Skenario di Balik Revisi UU KPK
Gayus Lagi, Gayus Lagi
Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Dharmakirty Syailendra Putra mengungkapkan hingga saat ini Pemerintah Arab Saudi masih fokus menginvestigasi dan mengurus korban Mina, termasuk korban yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
"Namun mereka sudah menjanjikan bakal mengungkap hasil investigasi dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang dinyatakan bersalah," kata Dharmakirty saat ditemui di sela rapat evaluasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, Minggu (11/10/2015) waktu Arab Saudi.
Hasil investigasi ini ditunggu publik yang masih penasaran dan bertanya-tanya dengan terjadinya penumpukan jamaah di Jalan 204, Mina.
Apalagi dari kesaksian sejumlah jamaah yang menjadi korban Mina, sesaat sebelum tragedi mereka mengaku diperintahkan oleh petugas Arab Saudi untu belok ke arah kiri menuju Jalan 204.
Padahal semestinya jamaah haji biasanya mengambil jalan lurus menuju jamarat. Alasan jalan lurus ditutup dan jamaah haji dibelokkan ke arah kiri ini masih misterius.
Sementara terkait santunan terhadap korban, Dharmakirty menandaskan belum ada pembicaraan secara resmi dari perwakilan Arab Saudi.
Namun berdasarkan pengalaman pada peristiwa tragedi terowongan Mina 1990 dan 2006, maka Arab Saudi memberikan semacam kompensasi kepada jamaah.
"Salah satunya berupa pembangunan rumah sakit haji di Pondok Gede dan di Medan," katanya.
Dharmakirty menjelaskan, informasi terakhir dua warga negara Indonesia (WNI) korban tragedi Mina kembali bisa teridentifikasi.
"Sekarang tinggal tiga yang belum terindentifikasi. Namun untuk namanya saya belum dapat informasi," bebernya.
Dengan tambahan dua jenazah ini maka total jenazah yang sudah teridentifikasi menjadi 131 jenazah WNI.
Sedangkan jamaah haji yang masih hilang atau belum kembali ke pemondokan pascatragedi Mina jumlahnya tiga orang.
Dia juga meminta kepada PPIH agar secepatnya menyelesaikan data mengenai jamaah haji yang menjadi korban traegedi Mina.
Data ini penting mengingat sewaktu-waktu Pemerintah Arab Saudi meminta data maka pihaknya bisa langsung menyampaikannya.
"Karena Pemerintah Arab Saudi berpegang pada hasil identifikasi dari rumah sakit dan data e-haj," katanya.
Ketua Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri, Kombes Muhammad Masyu'di menambahkan, timnya telah bertemu dengan Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi.
"Kita serahkan data antemortem lima jamaah haji kepada mereka untuk mempercepat proses identifikasi," urainya.
Data yang diserahkan meliputi sidik jari dan identitas lengkap lima jamaah haji yang dilaporkan masih hilang.
Saat ditanya tentang penemuan identitas dua jenazah, Masyu'di enggan berkomentar. "Itu nanti, bukan saya yang menjelaskan," jawabnya singkat.
Sedangkan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat saat ditanya juga belum mau membeberkan secara rinci temuan identifikasi terbaru jenazah jamaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina.
"Senin besok mudah-mudahan kita bisa closing semuanya. Tunggu saja besok," ujarnya.
PILIHAN:
Ada Skenario di Balik Revisi UU KPK
Gayus Lagi, Gayus Lagi
(dam)