Serikat Pekerja JICT Merasa Difitnah

JAKARTA - Serikat Pekerja Jakarta Internasional Container Terminal (SP JICT) mengaku diserang fitnah dan isu-isu negatif terkait konfliknya dengan pihak Pelindo II.

Ketua Umum SP JICT Nova Hakim mengatakan fitnah itu disebar melalui pemberitaan media tentang pernyataan pengamat yang menyesalkan aksi demonstrasi dan ancaman mogok nasional SP JICT. Padahal setelah dikroscek ke pengamat bersangkutan, ternyata diketahui pernyataamnya dipelintir.

Dia menduga ada lembaga publik relation tertentu yang sengaja menyebar fitnah untuk membela Direktur Utama PT Pelindo RJ Lino.

"Dalam rangka membela Dirut Pelindo II RJ Lino yang kasusnya sedang diperiksa di KPK, kepolisian dan DPR," kata Nova dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis 8 Oktober 2015.

Nova juga mencium mulai disebarkannya isu bahwa pekerja JCIT akan melakukan sabotase ekonomi nasional. Padahal, kata dia, faktanya RJ Lino memerintahkan Direksi JICT untuk tidak pernah negosiasi dengan pekerja dan membungkam dengan PHK, mutasi dan pemberian ratusan surat peringatan secara masif dan tidak prosedural.

"Ini jelas tindakan union busting (pelemahan serikat pekerja) yang kalap dan pada gilirannya mendorong perlawanan lebih luas dengan adanya seruan pemogokan dan unjuk rasa massal," tuturnya.

Dia menilai pihak Lino juga melakukan kampanye hitam di media dengan mencap SPJICT sebagai musuh negara, bandit bahkan komunis karena menolak perpanjangan konsesi JICT dengan asing.

Menurut dia, kondisi tersebut membuat motivasi pekerja menurun. Akibatnya produktivitas JICT menurun drastis. SP JICT menyatakan tidak paham dengan logika pemerintah yang terus membiarkan Lino bersikap sepert itu.

Pada 22 September lalu, SP JICT melaporkan RJ Lino ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pekerja JICT menduga Lino melakukan tindak pidana korupsi dalam perpanjangan konsesi JICT oleh PT Pelindo II kepada Hutchison Port Holdings (HPH). (Baca: Dirut Pelindo II Dilaporkan ke KPK)


PILIHAN:

Pengacara RJ Lino Kembali Dilaporkan ke Bareskrim