Fraksi DPR Pengusul Revisi UU KPK Dianggap Ingin Bajak KPK

Rabu, 07 Oktober 2015 - 11:18 WIB
Fraksi DPR Pengusul...
Fraksi DPR Pengusul Revisi UU KPK Dianggap Ingin Bajak KPK
A A A
JAKARTA - Sejumlah Fraksi di DPR yang mengusulkan revisi Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap ingin membajak KPK.

Diketahui fraksi yang mengusulkan revisi UU KPK masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) prioritas 2015 adalah PPP, Nasdem, PKB, Golkar, Hanura, dan PDIP.

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menyatakan keprihatinan atas sikap beberapa fraksi di Badan Legislasi (Baleg) DPR yang berencana mengamandemen UU KPK, walaupun RUU KPK sudah dihapuskan DPR dari daftar Prolegnas 2013.

"Dalam draf Revisi UU KPK tersebut, ICJR melihat hal krusial yang berpotensi melemahkan KPK, bahkan menurut ICJR ada niat untuk membajak KPK dalam pasal-pasal revisi tersebut," kata Direktur Eksekutif ICJR Supriyadi Widodo Eddyono kepada Sindonews, Rabu (7/10/2015).

Beberapa hal krusial yang berpotensi melemahkan KPK versi ICJR, yakni yang menyebut KPK sengaja dibuat secara adhoc (sementara waktu) dengan jangka waktu yang terbatas.

"Ketentuan ini menyederhanakan masalah penanganan korupsi Indonesia, seakan-akan masalah korupsi yang dapat diselesaikan dengan 12 tahun," tuturnya.

Dia menambahkan, ketentuan itu juga menitikberatkan bahwa masalah penanganan korupsi hanya kepada penegakan hukum, bukan hanya kepada pencegahan dan lain-lain, sesuai fungsi KPK.

Kedua, yang menyebut kewenangan KPK sengaja dibuat secara terbatas hanya untuk menangani kasus–kasus korupsi paling sedikit Rp50 miliar. "Kondisi ini akan mengecilkan jumlah kasus yang akan ditangani oleh KPK," imbuhnya.

Ketiga, naskah DPR membuat struktur 'dewan eksekutif' di KPK, berada di bawah komisioner. Pilihan tersebut dianggap tidak sesuai dengan struktur KPK sebagai lembaga Negara dan justru membuat birokrasi baru.

"Ketentuan ini sengaja melemahkan fungsi pimpinan-komisioner KPK," ungkapnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, ICJR melihat materi dalam naskah RUU yang diinisiasi oleh DPR sudah pada taraf digunakan untuk melemahkan atau membajak KPK.

"ICJR merekomendasikan DPR sebaiknya menghentikan seluruh inisiatifnya untuk merevisi UU KPK, baik dari segi momentum dan keutuhannya Revisi UU KPK belum dibutuhkan," pungkasnya.

Dalam rapat Baleg pada Senin 6 Oktober 2015, beberapa Anggota DPR dinilai justru masih berusaha meyakinkan amandemen adalah jalan yang perlu ditempuh untuk memperkuat KPK.

Dan pembahasan kemarin RUU ini diubah, dari sebelumnya inisiatif pemerintah, diusulkan menjadi inisiatif DPR. Dalam rapat kemarin sejumlah anggota DPR masih memanfaatkan mengungkit amandemen dan mendiskusikan beberapa rancangan terbaru mengenai revisi UU KPK.

Pilihan:

Rachmawati: Kenapa Tak di Era Mega Tuntut Minta Maaf ke Soekarno

Argumen Pemerintah Terkait Kabut Asap Sulit Diatasi
(maf)
Berita Terkait
Terima Banyak Komplain,...
Terima Banyak Komplain, Komisi III DPR Usul Dewas Ajukan Revisi RUU KPK
DPR Sahkan Revisi UU...
DPR Sahkan Revisi UU PPP
Aksi Tuntut Revisi UU...
Aksi Tuntut Revisi UU ITE
UU ASN Disahkan, Begini...
UU ASN Disahkan, Begini Nasib 2,3 Juta Pegawai Honorer
Aksi Wartawan Tolak...
Aksi Wartawan Tolak Revisi UU Penyiaran di DPR RI
Revisi UU KPK Dinilai...
Revisi UU KPK Dinilai Langgar Asas Pembentukan Undang-Undang
Berita Terkini
Momen Raja Abdullah...
Momen Raja Abdullah II Jadi Sopir Prabowo, Sambut Hangat Kunjungan di Yordania
3 jam yang lalu
Prabowo dan Emir Qatar...
Prabowo dan Emir Qatar Saksikan Penandatanganan MoU Dialog Strategis RI-Qatar
4 jam yang lalu
Bane Raja Manalu: Larangan...
Bane Raja Manalu: Larangan Air Kemasan di Bawah 1 Liter Baik untuk Masa Depan Bali
4 jam yang lalu
Prabowo Disambut Raja...
Prabowo Disambut Raja Abdullah II Setibanya di Yordania
4 jam yang lalu
Adies Kadir: Pengesahan...
Adies Kadir: Pengesahan RUU TNI Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
5 jam yang lalu
Hakim Djuyamto Dijemput...
Hakim Djuyamto Dijemput Paksa Kejagung terkait Vonis Lepas Kasus CPO
6 jam yang lalu
Infografis
Sepak Terjang Dewas...
Sepak Terjang Dewas Danantara Tony Blair Dianggap Zionis Sejati
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved