Begini Aksi Sukhoi TNI AU Lumpuhkan Pesawat Musuh

Senin, 05 Oktober 2015 - 18:27 WIB
Begini Aksi Sukhoi TNI...
Begini Aksi Sukhoi TNI AU Lumpuhkan Pesawat Musuh
A A A
CILEGON - Mesin jet tempur Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30 milik TNI AU meraung-raung di langit Pantai Indah Kiat, Cilegon. Keduanya bergerak cepat melesat dengan berbagai manuver.

Tidak lama kemudian, dua jet tempur milik musuh muncul dari balik bukit di dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten. Jet musuh berusaha menyusul dua Sukhoi jenis terbaru buatan Rusia itu.

Target telah dikunci. Tembakan peluru kendali siap diluncurkan. Pesawat Sukhoi yang dikendalikan penerbang TNI AU terlihat kewalahan. Sesekali melakukan tipuan berusaha menghindar dari tembakan pesawat musuh.

Sesaat sebelum peluru dilontarkan, Sukhoi yang dikendalikan pilot berwarga negara Indonesia itu melakukan manuver di udara.

Dengan desain aero dinamis dan performa engine yang superior, jet tempur milik Indonesia itu menukik ke arah kiri dan berusaha mengelabui pesawat musuh. Kondisi pun kini berbalik.

Dalam pertempuran jarak dekat atau dog fight ini, Sukhoi milik TNI AU akhirnya dapat mengambil alih kendali pertempuran. Pesawat musuh berbalik terancam.

Rudal sukhoi pun diluncurkan. Meski pesawat musuh mengeluarkan flares, peluru Sukhoi tidak dapat dikelabui. Satu pesawat musuh akhirnya dapat dihancurkan.

Tepuk tangan dari ribuan masyarakat yang menghadiri upacara puncak HUT ke-70 TNI pun membahana. (Baca: Sukhoi TNI AU dan KRI Usman Harun Bertempur di Cilegon)

Perasaan lega terpancar dari ribuan pasang mata yang menyaksikan demonstrasi pertempuran jarak dekat yang berlangsung dalam hitungan menit tersebut.

Reza, salah satu warga Cilegon yang hadir di lokasi mengaku kagum melihat kemampuan Sukhoi yang siap mempertahankan wilayah udara Indonesia.

"Manuver yang dilakukan Sukhoi hebat. Buat penonton bergetar," kata Reza di lokasi, Senin (5/10/2015).

Menurut dia, perlu konsentrasi tinggi saat melakukan manuver-manuver dalam pertempuran udara.

Dia mengatakan tanpa intelegensi tinggi dan kemampuan mengambil keputusan cepat, tidak mungkin perang udara dapat dimenangkan.

PILIHAN:

Kurang Hakim, Pengadilan Tipikor Kewalahan
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3921 seconds (0.1#10.140)