Pesawat Delay, Jamaah Haji Indonesia Terlambat Pulang
A
A
A
JEDDAH - Jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama terpaksa pulang terlambat. Kondisi itu akibat pesawat terbang yang ditumpangi mereka delay selama 10 jam.
Berdasarkan jadwal, pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 7461 yang membawa mereka seharusnya berangkat pukul 08.40 dari Bandara King Abdul Aziz.
Keterlambatan ini mengakibatkan 440 jamaah haji kloter 1 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) yang sudah sampai bandara harus ditempatkan sementara di Hotel Norcom, Jeddah.
Duty Manager Garuda Indonesia Fase II di Bandara Jeddah, Rudita Yuwana menjelaskan, keterlambatan ini akibat pesawat Garuda GA 980 Jakarta-Jeddah yang mengangkut 93 kru pesawat haji Garuda harus divert atau terpaksa mengalihkan pendaratan ke Bandara Kolombo, Srilanka.
“Jadi tadi saat pesawat berada di atas Kolombo ada seorang penumpang, yaitu anak kecil yang terjatuh dan membentur handrest sehingga mengenai kepala dan kakinya hingga pingsan. Bagian kepalanya sampai mengeluarkan darah,” kata Rudita, Senin (28/9/2015).
Dokter yang berada di penerbangan itu menyarankan agar anak tersebut segera ditangani. “Pilot dan controlling di Jakarta akhirnya memutuskan untuk untuk divert ke Kolombo. Nah, kejadian inilah yang menyebabkan Garuda 7461 terlambat karena kru yang akan menerbangkan berada di pesawat yang divert ke Kolombo," tuturnya.
Setelah selesai, pesawat kembali melanjutkan penerbangan dan mendarat di Jeddah jam 17.30 waktu Arab Saudi (WAS). Namun karena keterlambatan akhirnya pesawat baru mendarat jam 00.15 WAS.
Sesuai dengan standar peraturan penerbangan internasional maka kru yang baru saja mendarat harus beristirahat selama 19 jam.
Karena itu, lanjut Rudita, untuk memangkas waktu delay maka pihaknya mendatangkan pesawat dan kru yang berada di Dubai.
“Itupun masih perlu istirahat, namun lebih pendek daripada yang GA 980. Keberangkatan pesawat yang mengangkut kloter pertama diundur sepuluh jam, dari yang semula pukul 08.40 diundur menjadi jam 18.40,” tuturnya.
Rudita menjelaskan, penerbangan Garuda yang pertama akhirnya bisa dilakukan pukul 12.00 dengan membawa jamaah haji dari kloter 1 Ujungpandang (UPG). (Baca: Terus Bertambah, Jamaah Haji Indonesia Korban Tragedi Mina)
Imbas keterlamabatan juga dirasakan dua penerbangan pemulangan jamaah haji lainnya.
Pesawat Garuda yang membawa kloter 1 Solo (SOC) harusnya jam 10.50 akhirnya delay dan diberangkatkan pukul 15.15.
Sementara jamaah kloter 1 Medan (MES) yang seharusnya diberangkatkan jam 14.50 akhirnya juga delay dan baru bisa diberangkatkan jam 16.30.
Ketua Regu 4 Deni Triprasetyo, menjelaskan pihaknya sebagai jamaah kaget. “Karena informasi dari awal, penerbangan berangkat jam 08.00. Dengan adanya keterlambatan ini kita jujur nggak siap. Mengenai delay-nya kami bisa memaklumi. Yang bingung itu kita menghubungi keluarga di Jakarta mengabarkan keterlambatan ini,” tuturnya didampingi Wahidin, jamaah haji lainnya.
Rombongan jamaah yang berasal dari Tanjung Priok, Jakarta Utara itu mengatakan baru mengerti ada delay saat bus sampai di bandara. “Begitu turun, kami mendapat informasi delay, kami diminta naik bus lagi dan dibawa ke hotel ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badruttamam menjelaskan pihaknya langsung mengarahkan jamaah ke hotel transit setelah adanya informasi delay.
“Kami mendapatkan informasi pukul 02.00 tentang delay penerbangan kloter 1 JKG. Kita langsung siapkan layanan katering dan diantar langsung ke Hotel Norcom oleh tim reaksi cepat Daker Bandara Jeddah-Madinah,” ujarnya
PILIHAN:
OC Kaligis Geram Kasusnya Dikaitkan Nasdem
Dilaporkan ke Mahkamah Dewan, Ini Reaksi Ketua MPR
Berdasarkan jadwal, pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 7461 yang membawa mereka seharusnya berangkat pukul 08.40 dari Bandara King Abdul Aziz.
Keterlambatan ini mengakibatkan 440 jamaah haji kloter 1 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) yang sudah sampai bandara harus ditempatkan sementara di Hotel Norcom, Jeddah.
Duty Manager Garuda Indonesia Fase II di Bandara Jeddah, Rudita Yuwana menjelaskan, keterlambatan ini akibat pesawat Garuda GA 980 Jakarta-Jeddah yang mengangkut 93 kru pesawat haji Garuda harus divert atau terpaksa mengalihkan pendaratan ke Bandara Kolombo, Srilanka.
“Jadi tadi saat pesawat berada di atas Kolombo ada seorang penumpang, yaitu anak kecil yang terjatuh dan membentur handrest sehingga mengenai kepala dan kakinya hingga pingsan. Bagian kepalanya sampai mengeluarkan darah,” kata Rudita, Senin (28/9/2015).
Dokter yang berada di penerbangan itu menyarankan agar anak tersebut segera ditangani. “Pilot dan controlling di Jakarta akhirnya memutuskan untuk untuk divert ke Kolombo. Nah, kejadian inilah yang menyebabkan Garuda 7461 terlambat karena kru yang akan menerbangkan berada di pesawat yang divert ke Kolombo," tuturnya.
Setelah selesai, pesawat kembali melanjutkan penerbangan dan mendarat di Jeddah jam 17.30 waktu Arab Saudi (WAS). Namun karena keterlambatan akhirnya pesawat baru mendarat jam 00.15 WAS.
Sesuai dengan standar peraturan penerbangan internasional maka kru yang baru saja mendarat harus beristirahat selama 19 jam.
Karena itu, lanjut Rudita, untuk memangkas waktu delay maka pihaknya mendatangkan pesawat dan kru yang berada di Dubai.
“Itupun masih perlu istirahat, namun lebih pendek daripada yang GA 980. Keberangkatan pesawat yang mengangkut kloter pertama diundur sepuluh jam, dari yang semula pukul 08.40 diundur menjadi jam 18.40,” tuturnya.
Rudita menjelaskan, penerbangan Garuda yang pertama akhirnya bisa dilakukan pukul 12.00 dengan membawa jamaah haji dari kloter 1 Ujungpandang (UPG). (Baca: Terus Bertambah, Jamaah Haji Indonesia Korban Tragedi Mina)
Imbas keterlamabatan juga dirasakan dua penerbangan pemulangan jamaah haji lainnya.
Pesawat Garuda yang membawa kloter 1 Solo (SOC) harusnya jam 10.50 akhirnya delay dan diberangkatkan pukul 15.15.
Sementara jamaah kloter 1 Medan (MES) yang seharusnya diberangkatkan jam 14.50 akhirnya juga delay dan baru bisa diberangkatkan jam 16.30.
Ketua Regu 4 Deni Triprasetyo, menjelaskan pihaknya sebagai jamaah kaget. “Karena informasi dari awal, penerbangan berangkat jam 08.00. Dengan adanya keterlambatan ini kita jujur nggak siap. Mengenai delay-nya kami bisa memaklumi. Yang bingung itu kita menghubungi keluarga di Jakarta mengabarkan keterlambatan ini,” tuturnya didampingi Wahidin, jamaah haji lainnya.
Rombongan jamaah yang berasal dari Tanjung Priok, Jakarta Utara itu mengatakan baru mengerti ada delay saat bus sampai di bandara. “Begitu turun, kami mendapat informasi delay, kami diminta naik bus lagi dan dibawa ke hotel ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badruttamam menjelaskan pihaknya langsung mengarahkan jamaah ke hotel transit setelah adanya informasi delay.
“Kami mendapatkan informasi pukul 02.00 tentang delay penerbangan kloter 1 JKG. Kita langsung siapkan layanan katering dan diantar langsung ke Hotel Norcom oleh tim reaksi cepat Daker Bandara Jeddah-Madinah,” ujarnya
PILIHAN:
OC Kaligis Geram Kasusnya Dikaitkan Nasdem
Dilaporkan ke Mahkamah Dewan, Ini Reaksi Ketua MPR
(dam)