Petugas Sweeping Tenda Jamaah Haji

Minggu, 27 September 2015 - 19:08 WIB
Petugas Sweeping Tenda...
Petugas Sweeping Tenda Jamaah Haji
A A A
MEKKAH - Jamaah haji Indonesia selesai melakukan prosesi lempar jumrah di hari terakhir di Jamarat, Mina, Arab Saudi, Minggu (27/9/2015).

Selepas lempar jumrah, para jamaah meninggalkan tenda menuju pemondokan di Mekkah. Untuk menghindari ada jamaah yang tertinggal, petugas melakukan penyisiran atau sweeping di tenda-tenda jamaah. (Baca: Jamaah Haji Korban Meninggal Tragedi Mina Bertambah)

Seperti diketahui, jamaah yang melakukan nafar tsani harus melakukan mabit atau bermalam di Mina selama tiga malam, yakni 11,12,13 Dzulihijah.

Sedangkan yang nafar awal hanya mabit dua malam yakni 11, 12 Dzulhijah atau berakhir Jumat 26 September 2015 sebelum magrib.

Sebagian besar jamaah yang memilih nafar awal merupakan jamaah yang jadwal kembali ke Tanah Air pada awal pemulangan.

Sejak Sabtu petang, jamaah yang mengambil nafar awal sudah kembali ke pemondokan mereka di Mekkah.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Mina, Nasrullah Jassam mengatakan berdasarkan data pada hingga Minggu (27/9/2015), jamaah yang melakukan nafar tsani berjumlah 40% dari total 155.200 jamaah haji regular Indonesia.

“Jumlah jamaah yang memilih nafar tsani itu berdasarkan laporan dari 270 kelompok terbang (kloter). Hari ini masih banyak yang melempar jumrah. Di depan posko masih banyak jamaah yang hilir mudik,” ujar Nasrullah, Minggu (27/9/2015).

Sebagian jamaah memilih melempar jumrah terakhir pada pagi hari. Namun, sebagian yang lain memilih waktu paling utama atau afdol, yakni selepas salat dzuhur hingga sore.

“Setelah melempar jumrah, jamaah akan kembali lagi ke tenda pemondokan di Mina dan Mina Jadid untuk berkemas-kemas. Selanjutnya mereka kembali ke pemondokan di Mekkah,” tuturnya

Rombongan jamaah akan dijemput bus pihak Maktab. Nasrullah menjelaskan, demi mengantisipasi adanya jamaah yang tertinggal, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyisir atau melakukan sweeping ke tenda-tenda jamaah.

Sweeping akan kita lakukan dengan cara masuk ke tenda jamaah hingga ke kamar mandi. Tujuannya untuk memastikan tidak ada lagi jamaah Indonesia yang tertinggal,” ucapnya.

Tim sweeping berasal dari anggota Satgas Arafah, koordinator maktab (kortab), dan pengawas rombongan.

“Habis salat dzuhur sampai ashar akan kita sweeping, cek semua tenda. Kalau sudah pasti tidak ada jamaah lagi baru kita kembali ke tenda,” tuturnya.

Jamaah haji Indonesia saat mabit di Mina menempati 52 maktab. Sebanyak 48 makbab berada di kawasan pemondokan di Mina, yakni selepas terowongan Muasim (Mina).

Sedangkan tujuh maktab sisanya berada di Mina Jadid yang lokasinya lebih jauh dan berada di dekat Muzdalifah.

Mengenai jumlah jamaah yang meninggal di Arafah dan Mina, Nasrullah menjelaskan hingga Minggu (27/9/2015) mencapai 67 orang.

“Untuk tahun ini jumlahnya cukup banyak dibanding tahun lalu. Tahun lalu di Mina hanya 27 jamaah haji yang meninggal,” urainya.

Dia menjelaskan, faktor cuaca panas dengan suhu ekstrem menjadi penyebab utama banyak jamaah yang sakit saat melaksanakan puncak prosesi haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

“Kebanyakan jamaah yang meninggal karena terkena heatstroke. Kelihatannya faktor cuaca sangat memengaruhi,” katanya.

Deti Nur Irawati, jamaah haji asal kloter 21 Surabaya, Jawa Timur menjelaskan dirinya bersama bersama rombongan yang tinggal di tenda Maktab 32 Mina sengaja memilih nafar tsani dibanding nafar awal.

“Kami ingin berada di Mina lebih lama. Tadi pagi sudah melakukan lempar jumrah dan tinggal menunggu bus untuk membawa kami kembali ke hotel pemondokan 516 di Mekkah,” tuturnya.

Dia mengaku memilih melempar jumrah pada pagi hari karena bus jemputan dari pihak Maktab dijanjikan tiba pada pukul 09.00.

Namun hingga jam 11.30 bus jemputan belum juga datang. “Enggak tahu nih kenapa busnya belum datang. Kalau misalnya tahu dijemput busnya siang atau sore, kami lempar jumrahnya ya setelah dzuhur agar lebih afdhal,” ungkapnya.


PILIHAN:


Ribuan Prajurit TNI Siap Bertempur, Panglima: Akan Menegangkan!

(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8767 seconds (0.1#10.140)