Ribuan Jamaah Haji Tersesat di Mina

Jum'at, 25 September 2015 - 16:18 WIB
Ribuan Jamaah Haji Tersesat...
Ribuan Jamaah Haji Tersesat di Mina
A A A
MEKKAH - Hari pertama Kamis 24 September 2015 dan kedua prosesi mabit dan lempar jumrah di Mina, Mekkah (25/9 2015) diwarnai banyaknya jamaah yang tersesat. Penyebabnya karena jamaah terpisah dari rombongan seusai melempar jumrah.

Jamaah yang rata-rata kebingungan mencari arah pulang ke pemondokan maupun lupa dengan nomor maktab tempat mereka menginap yang berjarak sekitar dua kilometer (km) lebih dari jamarat.

Jamaah Indonesia yang masih mengenakan kain ihram biasanya berkelompok saat melempar jumrah. Meski berkelompok, tak jarang jamaah tetap masih bingung dengan arah jalan ke pemondokan.

“Kalau mau kembali ke maktab (pemondokan) lewat mana ya,” tanya salah satu anggota kelompok.

Tenda pemondokan jamaah haji Indonesia di Mina hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki lurus dari arah jamarat kemudian masuk ke terowongan Al Muaisim (Mina) yang panjangnya sekitar 1 km.

Selepas terowongan, baru kelihatan kompleks 45 maktab pemondokan jamaah haji Indonesia di Harratul Lisan, Mina.

Sementara tujuh 7 maktab pemondokan yang di Mina Jadid, Mina jaraknya lebih jauh lagi.
Karena bentuk tenda yang hampir sama, jamaah biasanya kesulitan mengingat lokasi tempat mereka tinggal. Meskipun, sebenarnya setiap maktab sudah diberi nomor maktab dan spanduk dari kloter berapa dan dari daerah mana mereka berasal.

Jamaah yang lanjut usia (lansia) biasanya banyak yang terpisah di halaman jamarat. Mereka biasanya diam dan bertanya kepada petugas atau jamaah haji Indonesia yang lewat di antara kerumunan lebih dari 2 juta orang jamaah haji yang datang silih berganti.

Seperti yang dialami pasangan lansia, Gendok Karsimin (70) dan Rasbu Ngajaran Sadiman (80) asal Rembang, Jawa Tengah.

“Saya tadi lempar jumrahnya bareng, namun sampai di sini (halaman jamarat) terpisah dengan bapak,” ujar Gendok kepada petugas haji yang kebetulan sedang lewat.
Akhirnya setelah dicari selama sekitar 40 menit, kakek Sampung ditemukan duduk lesehan dengan wajah letih di antara kerumunan jamaah.

Karena tak ingat lokasi pemondokannya, maka keduanya oleh petugas dari tim Media Center Haji (MCH) diantar sampai ke pemondokannya.

Banyaknya jamaah yang tersesat juga terlihat di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Kamis 24 September 2015 dan Jumat 25 September pagi.

Puluhan jamaah secara bergantian datang ke kantor yang berada di dekat pintu terowongan Syisya menuju Mina.

Petugas dari Seksi Perlindungan Jamaah Daker Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pun menunjukkan arah jalan pulang dan mengantarkan mereka kembali ke tenda di Mina untuk jamaah lansia.

Kepala Perlindungan Jamaah di Mina, Maskat Alimasdar menjelaskan hingga Kamis 24 September malam pihaknya mencatat 332 laporan jamaah yang tersesat pada hari pertama melontar jumrah.

“Satu nama itu hanya mewakili orang yang tersesat. Satu nama yang lapor itu mewakili lebih dari satu jamaah. Bisa sampai sepuluh jamaah. Jumlah itu juga belum termasuk jamaah tersasar yang tidak tercatat. Jumlahnya mungkin dapat ribuan,” katanya.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Mina, Nasrullah Jasam menuturkan, banyaknya jamaah yang tersesat setelah melontar jumrah merupakan persoalan yang terus terjadi setiap tahun.

Kondisi itu tidak terlepas dari kondisi wilayah Mina yang sangat luas dengan aktivitas melontar yang sangat melelahkan karena lokasinya jauh dari pemondokan dan harus berdesakan dengan jamaah lain.

Nasrullah mengimbau jamaah yang sudah lansia untuk tidak memaksakan diri melempar jumrah ke Jamarat untuk menghindari kelelahan. Aktivitas melontar jumrah bagi jamaah lansia bisa diwakilkan dan tidak kena dam.

“Tetapi jamaah kita itu kan inginya kan tetap melempar jumrah sendiri. Mereka merasa nggak afdol kalau nggak lempar sendiri,” tuturnya.

Tujuh Pos Pemantauan


Satuan Tugas (Satgas) Mina mengerahkan puluhan personel yang ditempatkan di tujuh tujuh posko perlindungan jamaah, yakni tiga posko di dekat jamarat, tiga posko mu’aisim, dan satu posko di Aziziah untuk jamaah yang salah keluar ke arah Makkah. “Mereka bekerja secara bergantian,” lanjut Nasrullah.

Dia menambahkan, disediakan juga posko jamaah tersesat di tenda misi Haji Mina. Semua jamaah yang tersesat akan diarahkan ke posko jamaah dan selanjutnya diantar ke tenda pemondokan masing-masing. Untuk mengantarkannya memakai sepeda motor dan mobil bus coaster berkapasitas 25 orang.

“Kalau jaraknya dekat pakai sepeda motor. Sedangkan kalau sampai Mina Jadid itu pakai bus coaster,” katanya.

Wilayah Mina Jadid merupakan daerah Mina yang berbatasan dengan Muzdalifah. Ada tujuh maktab di Mina Jadid yang ditempati jamaah Indonesia.


PILIHAN:


Pemerintah Diminta Dorong Arab Saudi Perbaiki Sistem Haji
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0982 seconds (0.1#10.140)