Polemik Rizal Ramli-RJ Lino, Pencitraan vs Perilaku Gaduh
A
A
A
JAKARTA - Polemik antara Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menuai kritik.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo menilai, perang opini antara RJ Lino dan Rizal Ramli hanyalah soal pencitraan Menko Maritim dan perilaku gaduh Dirut Pelindo II.
"Permasalahan ini muncul akibat pencitraan dari Menko Maritim yang memiliki pemikiran tanpa perencanaan," kata Bambang di Gedung DPR, Senanyan, Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015).
Kritik Bambang tersebut mengacu pada perdebatan antara Rizal Ramli dan RJ Lino tentang pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ambisi Rizal yang ingin mengoptimalkan jaringan rel kereta api di pelabuhan sebagai upaya memangkas waktu dwelling time dinilai Bambang tidak masuk akal dan terlalu ambisius.
"Jadi apa yang dibilang menteri lulusan California itu harus dikaji mendalam, jangan asal-asalan. Ini pencitraan. Infrastrukur paling lambat penyerapannya," kata Bambang.
Sementara itu, Bambang juga menyoroti perilaku RJ Lino sebagai pemimpin Pelindo II. Menurutnya, perilaku RJ Lino sering membuat gaduh. Sebagai pemimpin koorporasi RJ Lino dianggap telah melanggar etika.
"Karena ini koorporasi kita harapkan tidak ada sikap yang membuat kegaduhan. Pemimpin koorporasi tidak boleh melakukan hal di luar etika," tegas Bambang.
PILIHAN:
DPR Kritisi Kegaduhan di Kabinet Kerja yang Tak Berkesudahan
Berlaku Selektif, Fraksi Gerindra Larang Anggotanya ke Luar Negeri
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo menilai, perang opini antara RJ Lino dan Rizal Ramli hanyalah soal pencitraan Menko Maritim dan perilaku gaduh Dirut Pelindo II.
"Permasalahan ini muncul akibat pencitraan dari Menko Maritim yang memiliki pemikiran tanpa perencanaan," kata Bambang di Gedung DPR, Senanyan, Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015).
Kritik Bambang tersebut mengacu pada perdebatan antara Rizal Ramli dan RJ Lino tentang pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ambisi Rizal yang ingin mengoptimalkan jaringan rel kereta api di pelabuhan sebagai upaya memangkas waktu dwelling time dinilai Bambang tidak masuk akal dan terlalu ambisius.
"Jadi apa yang dibilang menteri lulusan California itu harus dikaji mendalam, jangan asal-asalan. Ini pencitraan. Infrastrukur paling lambat penyerapannya," kata Bambang.
Sementara itu, Bambang juga menyoroti perilaku RJ Lino sebagai pemimpin Pelindo II. Menurutnya, perilaku RJ Lino sering membuat gaduh. Sebagai pemimpin koorporasi RJ Lino dianggap telah melanggar etika.
"Karena ini koorporasi kita harapkan tidak ada sikap yang membuat kegaduhan. Pemimpin koorporasi tidak boleh melakukan hal di luar etika," tegas Bambang.
PILIHAN:
DPR Kritisi Kegaduhan di Kabinet Kerja yang Tak Berkesudahan
Berlaku Selektif, Fraksi Gerindra Larang Anggotanya ke Luar Negeri
(kri)