WNI Disandera, Hanafi Rais: Tak Ada Negosiasi dengan Penculik!
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Hanafi Rais mendukung sikap pemerintah yang menolak bernegosiasi dengan penyandera dua warga negara Indonesia (WNI) di wilayah Papua Nugini (PNG).
Putra mantan Ketua MPR Amien Rais ini menilai negosiasi hanya bisa dilakukan bagi dua pihak yang setara. "Dengan penjahat, teroris, penculik, semua negara saya kira tak mau bernegosiasi. Negosiasi akan berjalan dalam kondisi setara," kata Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2015).
Putra mantan Ketua Amien Rais ini menilai negosiasi hanya bisa dilakukan bagi dua pihak yang setara
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menegaskan tidak bersedia bernegosiasi dengan penyandera WNI.
Pemerintah tidak ingin didikte oleh kelompok bersenjata tersebut. "Kita tidak pernah mau negosiasi kalau masalah itu. Sekali kita negosiasi, nanti kita didikte," tegas Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 16 September 2015.
Dua WNI Sudirman (28) dan Badar (30) disandera sekelompok orang bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Jefry Pagawak di wilayah PNG.
Penyandera menawarkan kepada Indonesia untuk menukar sandera dengan dua tahanan kasus narkoba yang saat ini ditahan di Polres Keerom, Papua.
PILIHAN:
WNI Disandera, Jokowi Akan Telepon PM Papua Nugini
Masinton Gerah Menkeu Setuju Tunjangan DPR Naik
Putra mantan Ketua MPR Amien Rais ini menilai negosiasi hanya bisa dilakukan bagi dua pihak yang setara. "Dengan penjahat, teroris, penculik, semua negara saya kira tak mau bernegosiasi. Negosiasi akan berjalan dalam kondisi setara," kata Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2015).
Putra mantan Ketua Amien Rais ini menilai negosiasi hanya bisa dilakukan bagi dua pihak yang setara
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menegaskan tidak bersedia bernegosiasi dengan penyandera WNI.
Pemerintah tidak ingin didikte oleh kelompok bersenjata tersebut. "Kita tidak pernah mau negosiasi kalau masalah itu. Sekali kita negosiasi, nanti kita didikte," tegas Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 16 September 2015.
Dua WNI Sudirman (28) dan Badar (30) disandera sekelompok orang bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Jefry Pagawak di wilayah PNG.
Penyandera menawarkan kepada Indonesia untuk menukar sandera dengan dua tahanan kasus narkoba yang saat ini ditahan di Polres Keerom, Papua.
PILIHAN:
WNI Disandera, Jokowi Akan Telepon PM Papua Nugini
Masinton Gerah Menkeu Setuju Tunjangan DPR Naik
(dam)