Kabut Asap Makin Meluas

Senin, 14 September 2015 - 10:33 WIB
Kabut Asap Makin Meluas
Kabut Asap Makin Meluas
A A A
JAKARTA - Sebaran asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan meluas. Pada Sabtu (12/9) misalnya, hampir 65% wilayah Sumatera tertutup asap. Bahkan wilayah selatan-barat daya Malaysia pun dipenuhi asap.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Indeks Standar Pencemaran Udara di Kuala Lumpur sudah masuk kategori tidak sehat, yakni 117- 146 PSI. Begitu juga Serawak 126-156 PSI (tidak sehat) dan Singapura 81-92 PSI (sedang).

Bahkan jarak pandang di Putrajaya, Malaysia, pun hanya sekitar 700 meter. Pemerintah Malaysia mulai merespons meluasnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan tersebut. Bahkan mereka menyatakan akan segera menandatangani nota kesepahaman baru (MoU) dengan Indonesia untuk menangani masalah kabut asap yang sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu.

Menteri Sumber Asli dan Alam Sekitar Datuk Seri Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengatakan akan menemui rekan sejawatnya di Indonesia pada 18 September untuk membicarakan isi MoU tersebut. ”MoU baru tersebut akan digunakan untuk tempo lima tahun,” kata Datuk Seri Wan Junaidi kemarin.

Malaysia wajar ingin segera menangani masalah kabut asap yang melanda wilayahnya. Apalagi kemarin kualitas udara di Kuala lumpur dilaporkan mencapai indeks 140 atau kategori tidak sehat.

Kabut asap yang tebal membuat matahari tampak berwarna jingga karena tidak dapat menembus ruang udara yang diliputi partikel debu. Sebelum itu, Indonesia memang telah menandatangani perjanjian ASEAN mengenai pencemaran kabut asap yang melintasi perbatasan pada 2013 setelah kawasan itu dilanda kabut asap paling parah pada 1997.

Penerbangan Kembali Dibatalkan

Sementara itu, Otoritas Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, menyatakan 19 penerbangan kembali dibatalkan akibat kabut asap pekat yang menyelimuti bandara itu kemarin. ”Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya, dan Fire Fly telah memberitahukan pembatalan penerbangan untuk hari ini (kemarin),” kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Hasnan Siregar kemarin.

Menurut dia, keempat maskapai yang telah membatalkan penerbangan sejak Sabtu (12/9) tersebut merupakan maskapai yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Jakarta, Medan, dan Kuala Lumpur. Yang jelas, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap tebal akibat kebakaran hutan menyebabkan jarak pandang sebagian wilayah Riau memburuk atau hanya berkisar 100 meter.

Jarak pandang di tiga daerah Riau, yakni Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Rengat Indragiri Hulu, hanya sekitar 100 meter. ”Sementara jarak pandang di Kota Pekanbaru yang terpantau pada pukul 07.00 WIB tersebut berkisar 300 meter,” kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru kemarin Kondisi sama melanda Kota Medan dan sekitarnya di Sumatera Utara (Sumut).

Meskipun BMKG Wilayah I Sumut menyatakan tidak menemukan titik api di daerah Sumut, kabut asap tampak jelas melanda Kota Medan dan sekitarnya. Bahkan, kabut asap yang menyelimuti wilayah kawasan DanauTobajugamulaimengganggu sejumlah pelayaran kapal wisata dan penyeberangan dari Ajibata dan Tiga Ras menuju Pulau Samosir.

Sejumlah juru mudi kapal penyeberangan dan kapal wisata yang ditemui di Pelabuhan Ajibata dan pantai bebas Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, mengatakan sejak sepekan belakangan kabut asap yang menyelimuti kawasan Danau Toba sudah mengganggu pelayaran.

”Jika kabut asap sangat tebal seperti beberapa hari belakangan ini, khawatir juga untuk mengoperasikan kapal menyeberang ke Pulau Samosir,” ujar P Siallagan, 42, juru mudi kapal wisata di Parapat kemarin.

Ricky hutapea/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0725 seconds (0.1#10.140)