Brand Lokal Menyerbu Mal

Minggu, 13 September 2015 - 10:51 WIB
Brand Lokal Menyerbu Mal
Brand Lokal Menyerbu Mal
A A A
Industri kreatif di Tanah Air kian marak dengan terus bermunculannya pemain baru dari kalangan anak muda. Berbagai produk inovatif membanjiri pasar yang begitu besar. Setelah eksis di ranah online, saatnya mempromosikan mereka di mal.

Inilah yang dilakukan Local.co.id dengan gelaran LocalFest.co.id 4.0. Lebih dari 150 brand lokal fashion, art, dan kuliner memeriahkan acara berkonsep urban creative festival ini yang digelar di Lantai 5 Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, 3-6 September 2015.

Ditampilkan pula 80 karya seniman, pertunjukan musik, dan bincang-bicang tentang industri kreatif. Localfest.co.id sudah empat kali digelar, yakni pada Juli 2013 di Senayan City, Februari 2014 di Gandaria City, April 2015 di Senayan City, dan awal September 2015 ini di Grand Indonesia Shopping Town. Inisiator LocalFest.co.id Sayed Muhammad mengungkapkan, pihaknya memilih mal sebagai lokasi festival karena target pasar terbesar bisnis kreatif adalah anak muda.

”Pengusahanya anak muda, pasarnya juga anak muda, dan anak muda senang jalan-jalan di mal. Mereka akan langsung ketemu,” papar CEO Lokal.co.id ini. Dia juga mengatakan, lokasi Local- Fest.co.id berpindah-pindah dari mal ke mal untuk menjangkau pasar anak muda yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan tujuan utama LocalFest.co.id, yaitu mengangkat entrepreneur baru agar produk-produk mereka semakin dikenal masyarakat.

Lokasi di mal pun secara tidak langsung menguji sejauh mana daya saing brand lokal dengan brand internasional dan potensinya menembus pasar global. Acara ini pun menjadi ajang bertemunya para entrepreneur muda sehingga mereka bisa menjajaki kerja sama atau kolaborasi usaha demi kemajuan bersama. Pada akhirnya minat pasar lokal maupun global terhadap produkproduk asli Indonesia diharapkan semakin meningkat.

Menurut Sayed, dengan visi memberdayakan potensi lokal generasi muda Indonesia di industri kreatif, LocalFest.co.id tidak melulu mengangkat sisi bisnis. ”Selain memperkenalkan brand-brand lokal baru, kami juga menggelar music performance , talkshow , dan art exhibition ,” terangnya. Pameran seni LocalFest 4.0 merupakan hasil kolaborasi dengan Catalyst Art dan Kopi Keliling.

Sementara itu, music performances menghadirkan sejumlah musisi baru dan senior antara lain Efek Rumah Kaca, Payung Teduh, Mocca, Homogenic, Peonies, Abenk, dan Danilla. Tahun ini panitia meniadakan pemutaran film pendek karya anak muda karena lokasi yang tidak memungkinkan. Antusiasme masyarakat urban untuk menghadiri LocalFest cukup besar. Meski dikenai tiket masuk, jumlah pengunjung setiap kali kegiatan ini digelar mencapai puluhan ribu orang. LocalFest.co.id merupakan salah satu dari lima unit bisnis Local.co.id yang berdiri sejak 2011.

Unit bisnis lainnya adalah LocalBrand.co.id, LocalTalent.co.id, Local- Taste.co.id, danLocalClass.co.id. Sayed berharap wadah seperti Local- Fest.co.id semakin banyak sebagai ekosistem industri kreatif anak muda Indonesia yang potensinya sangat tinggi. Elisa, seorang pegawai swasta, yang mengunjungi LocalFest.co.id bersama beberapa rekannya menilai ajang ini menunjukkan bahwa berbagai produk lokal hasil daya kreasi anak muda Tanah Air tak kalah dengan produk internasional.

Bahkan sudah banyak pula produk inovatif yang unik dan kualitasnya terbukti lebih baik. ”Kalau saya lebih tertarik ke booth kuliner. Banyak produk yang unik dan enak,” tutur Elisa yang saat ditemui sedang mengantre di booth Monsta EyesCream. Monsta EyesCream merupakan es krim yang dibentuk menyerupai monster-monster lucu dengan beragam nama yang juga lucu seperti moo moo, boo, mamo, missberry. Namadisesuaikan dengan rasa yang dipesan oleh konsumen.

Sementara itu, Rani, siswi SMA Negeri 81 Jakarta Timur, mengapresiasi kreativitas sisi pengemasan dan penyajian produk kuliner. Brand Micu (Mimi Cucu), misalnya, menjual susu murni aneka rasa dalam kemasan botol dan dot bayi. Cara meminum susu seperti bayi ini mengundang ketertarikan dan sensasi tersendiri bagi pengunjung sehingga antrean pembeli di booth Micu cukup panjang.

”Minum susu sih biasa. Tapi pengemasannya dengan botol dan dot bayi jadi asyik aja . Apalagi minumnya ramerame bareng temen-temen ,” tutur Rani. Menurut Bayu, salah satu pendiri Micu, mereka sampai kewalahan meladeni pembeli. ”Baru sebentar diisi ulang, stok susu murni kami sudah habis lagi. Harus cepat-cepat terus diisi,” kata Bayu yang mendirikan Micu bersama temannya, Dimas. Kok terpikir menjual susu murni dengan kemasan botol dan dot bayi?

”Karena calon pembeli pasti penasaran. Setelah membeli, mereka merasakan sensasi tersendiri saat meminumnya,” jawab Bayu. Kuliner unik lainnya adalah brand minuman Hejo-Hejo Tjendol. Ini adalah minuman cendol organik dari bahanbahan alami seperti rumput laut, daun suji, dan daun pandan. Kuah cendolnya tidak menggunakan santan, melainkan susu almond dan gula jawa.

Robi ardianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8526 seconds (0.1#10.140)