Gedung ESDM Ditembak dari Flyover
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya terus mendalami kasus penembakan di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pelaku penembakan diduga menggunakan senjata api rakitan. Perkiraan berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku menembak dari flyover Casablanca yang berjarak sekitar 40 meter dai Gedung ESDM. ”Masih dianalisa pelurunya, kita tunggu hasil Puslabfor nanti,” katanya kemarin.
Tito menjelaskan, pihaknya juga tidak mau menduga-duga mengapa pelaku melepaskan timahpanaskejendelastafkhusus. Menurutnya, motif penembakan akan diketahui setelah menangkap pelaku. ”Kita akan kerja keras menangkap pelaku, saat ini kami juga sedang mengumpulkan profil pelaku,” tandasnya.
Kantor Kementerian ESDM ditembak orang tidak dikenal, Kamis (10/9). Penembakan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut mengenai ruang kerja Staf Khusus Menteri ESDM Widhyawan Prawiraatmadja di lantai 4 Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Kebetulan ruang tersebut satu lantai dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Awalnya Sudirman bersama stafnya berkantor di Gedung Utama Pusat Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Namun karena gedung akan direnovasi, menteri ESDM bersama staf pindah kantor sementara di Ditjen Listrik. Sementara, penyidik kemarin memeriksa empat orang saksi, termasuk Widhyawan Prawiraatmadja yang ruangannya ditembak. ”Ada empat saksi yang akan dimintai keterangan, termasuk Pak Widyawan yang menempati ruangan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal. Iqbal mengungkapkan, tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan di-back up Mabes Polri sedang bekerja untuk menganalisa kasus tersebut.
Soal motif penembakan, tim tengah menganalisa beberapa kemungkinan, termasukkemungkinanadanya unsur kesengajaan atau teror. ”Semua motif memungkinkan. Apakah itu sengaja. Ada unsur apa di balik semua ini, tim Polda Metro Jaya di- back up Mabes Polri untuk mengungkap kasus ini,” terangnya.
Penyidik juga mengumpulkan seluruh bukti, termasuk rekaman kamera pengintai (closed circuit television /CCTV) di sekitar lokasi kejadian. ”CCTV masih kita kumpulkan,baik yang milik Kementerian ESDM maupun CCTV di gedung-gedung sekitar TKP,” tegasnya. Di kantor Kementerian ESDM sendiri, hanya ada satu unit CCTV di bagian luar kantor. Itu pun CCTV yang mengarah ke halaman kantor ESDM, tidak ke arah luar.
Sementara, pihak kepolisian melakukan antisipasi dengan menempatkan personel berpakaian preman di beberapa titik lokasi penembakan. Penjagaan dilakukan secara tertutup dengan mengerahkan sejumlah polisi reserse. ”Penjagaan ada, tetapi tidak banyak karena kita tidak ingin menimbulkan kekhawatiran,” ungkapnya.
Staf Khusus Menteri ESDM Widhyawan Prawiraatmadja menyerahkan sepenuhnya terkait motif hingga penyidikan kepada kepolisian. ”Saya tidak berkomentar soal itu. Biarkan pihak kepolisian yang mengurus dan Polda yang mengeluarkan pernyataan,” katanya saat ditemui di Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM. Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja.
Pihaknya membenarkan terjadinya penembakan di Ditjen Listrik Kementerian ESDM dan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi.”Iyabenartelahterjadipenembakan. Bersyukur tidak ada korban dan kita serahkan kepadayangberwajib,” tandasnya. Menteri ESDM Sudirman Said yang sedang mengikuti lawatan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara di Timur Tengah tak memberikan komentar saat dimintai keterangan melalui pesan singkat (SMS).
Dari pantauan lapangan, kemarin aktivitas di kantor Kementerian ESDM terlihat normal. Petugas berpakaian preman menjaga beberapa sudut perkantoran. Tidak ada aktivitas yang mencolok terjadi di kantor tersebut. Seluruh karyawan juga tidak ada yang berkomentar dan terlihat seperti tidak ada insiden apa pun. Sekitar pukul 10.00 WIB petugas Puslabfor Mabes Polri kembali mendatangi kantor Kementerian ESDM.
Kedatangan mereka untuk kembali melakukan olah TKP. Tidak ada komentar dari petugas yang datang menggunakan mobil Suzuki APV berwarna cokelat tersebut. ”Ini lanjutan olah TKP,” ujar salah seorang petugas yang enggan menyebutkan namanya. Menurut salah satu karyawan yang juga tidak mau menyebutkan namanya, lantai 4 tempat insiden penembakan masih tertutup. Sejauh ini aktivitas perkantoran tidak terganggu.
Si karyawan pun berharap insiden tersebut tidak terulang kembali karena banyak rekan sejawatnya yang khawatir atas keselamatan mereka.
Helmi syarif/ nanang wijayanto
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pelaku penembakan diduga menggunakan senjata api rakitan. Perkiraan berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku menembak dari flyover Casablanca yang berjarak sekitar 40 meter dai Gedung ESDM. ”Masih dianalisa pelurunya, kita tunggu hasil Puslabfor nanti,” katanya kemarin.
Tito menjelaskan, pihaknya juga tidak mau menduga-duga mengapa pelaku melepaskan timahpanaskejendelastafkhusus. Menurutnya, motif penembakan akan diketahui setelah menangkap pelaku. ”Kita akan kerja keras menangkap pelaku, saat ini kami juga sedang mengumpulkan profil pelaku,” tandasnya.
Kantor Kementerian ESDM ditembak orang tidak dikenal, Kamis (10/9). Penembakan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut mengenai ruang kerja Staf Khusus Menteri ESDM Widhyawan Prawiraatmadja di lantai 4 Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Kebetulan ruang tersebut satu lantai dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Awalnya Sudirman bersama stafnya berkantor di Gedung Utama Pusat Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Namun karena gedung akan direnovasi, menteri ESDM bersama staf pindah kantor sementara di Ditjen Listrik. Sementara, penyidik kemarin memeriksa empat orang saksi, termasuk Widhyawan Prawiraatmadja yang ruangannya ditembak. ”Ada empat saksi yang akan dimintai keterangan, termasuk Pak Widyawan yang menempati ruangan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal. Iqbal mengungkapkan, tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan di-back up Mabes Polri sedang bekerja untuk menganalisa kasus tersebut.
Soal motif penembakan, tim tengah menganalisa beberapa kemungkinan, termasukkemungkinanadanya unsur kesengajaan atau teror. ”Semua motif memungkinkan. Apakah itu sengaja. Ada unsur apa di balik semua ini, tim Polda Metro Jaya di- back up Mabes Polri untuk mengungkap kasus ini,” terangnya.
Penyidik juga mengumpulkan seluruh bukti, termasuk rekaman kamera pengintai (closed circuit television /CCTV) di sekitar lokasi kejadian. ”CCTV masih kita kumpulkan,baik yang milik Kementerian ESDM maupun CCTV di gedung-gedung sekitar TKP,” tegasnya. Di kantor Kementerian ESDM sendiri, hanya ada satu unit CCTV di bagian luar kantor. Itu pun CCTV yang mengarah ke halaman kantor ESDM, tidak ke arah luar.
Sementara, pihak kepolisian melakukan antisipasi dengan menempatkan personel berpakaian preman di beberapa titik lokasi penembakan. Penjagaan dilakukan secara tertutup dengan mengerahkan sejumlah polisi reserse. ”Penjagaan ada, tetapi tidak banyak karena kita tidak ingin menimbulkan kekhawatiran,” ungkapnya.
Staf Khusus Menteri ESDM Widhyawan Prawiraatmadja menyerahkan sepenuhnya terkait motif hingga penyidikan kepada kepolisian. ”Saya tidak berkomentar soal itu. Biarkan pihak kepolisian yang mengurus dan Polda yang mengeluarkan pernyataan,” katanya saat ditemui di Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM. Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja.
Pihaknya membenarkan terjadinya penembakan di Ditjen Listrik Kementerian ESDM dan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi.”Iyabenartelahterjadipenembakan. Bersyukur tidak ada korban dan kita serahkan kepadayangberwajib,” tandasnya. Menteri ESDM Sudirman Said yang sedang mengikuti lawatan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara di Timur Tengah tak memberikan komentar saat dimintai keterangan melalui pesan singkat (SMS).
Dari pantauan lapangan, kemarin aktivitas di kantor Kementerian ESDM terlihat normal. Petugas berpakaian preman menjaga beberapa sudut perkantoran. Tidak ada aktivitas yang mencolok terjadi di kantor tersebut. Seluruh karyawan juga tidak ada yang berkomentar dan terlihat seperti tidak ada insiden apa pun. Sekitar pukul 10.00 WIB petugas Puslabfor Mabes Polri kembali mendatangi kantor Kementerian ESDM.
Kedatangan mereka untuk kembali melakukan olah TKP. Tidak ada komentar dari petugas yang datang menggunakan mobil Suzuki APV berwarna cokelat tersebut. ”Ini lanjutan olah TKP,” ujar salah seorang petugas yang enggan menyebutkan namanya. Menurut salah satu karyawan yang juga tidak mau menyebutkan namanya, lantai 4 tempat insiden penembakan masih tertutup. Sejauh ini aktivitas perkantoran tidak terganggu.
Si karyawan pun berharap insiden tersebut tidak terulang kembali karena banyak rekan sejawatnya yang khawatir atas keselamatan mereka.
Helmi syarif/ nanang wijayanto
(ars)