Pembunuhan WN Jepang Direncanakan Seminggu

Sabtu, 12 September 2015 - 11:03 WIB
Pembunuhan WN Jepang...
Pembunuhan WN Jepang Direncanakan Seminggu
A A A
JAKARTA - Mursalim, 25, pelaku pembunuhan Yoshimi Nishimura, 28, sudah merencanakan aksi kejahatannya.

Sekuriti yang bekerja di apartemen tempat tinggal korban ini terancam hukuman mati. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pelaku mengakui telah merencanakan aksi perampokan dan pembunuhan selama sepekan. ”Maka kita kasih pasal pembunuhan berencana, apalagi dia seorang sekuriti. Hakim pasti akan memberikan pertimbangan memberatkan soal ini,” ujarnya kemarin. Menurut dia, Mursalim sudah memperhatikan gerakgerik warga negara (WN) Jepang itu dan mengincar harta korbannya.

Dia pun mengetahui korban hanya tinggal sendiri, sehingga pelaku berpikir mudah baginya untuk merampas harta korban, asal punya kesempatan berdua dengan Yoshimi. Pelaku juga memperhatikan korban yang selalu pulang malam hari, bertepatan dengan jamnya bertugas. Setiap malam Mursalim kebagian berjaga di lobi apartemen. Pelaku mulai merencanakan menyumpal lubang kunci pintu kamar apartemen yang disewa Yoshimi.

Selama sepekan pelaku tiga kali menyumbat lubang kunci pintu. Dalam dua kesempatan pelaku gagal beraksi. Baru pada kesempatan ketiga, Jumat (4/9) malam, setelah pelaku memperbaiki lubang kunci pintu, dia berhasil menerobos masuk ke kamar korban. Pelaku kemudian mematikan lampu, mengunci pintu kamar, dan membanting Yoshimi serta mencekiknya di lantai sambil membenturkan kepala perempuan itu.

Setelah tewas, pelaku melucuti seluruh pakaian korban yang terkena darah, lalu mengangkatnya ke tempat tidur. Pelaku mengambil barang berharga milik korban seperti uang sebesar Rp7 juta, ponsel dan perhiasan senilai Rp19 juta. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Purnomo menuturkan, saat kali kedua pelaku menyumbat lubang kunci pintu kamar apartemen, pelaku malah merusaknya karena terlalu berlebihan menyumpalkan kertas. Pelaku kesulitan memperbaikinya hingga sampai dibantu teknisi apartemen.

”Jadi, ini memang sudah sangat direncanakan,” ungkapnya. Penyidik akan menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati. General Affair Manager PT Yamaha Yoshimi Nishimura ditemukan tewas di Apartemen Cassa Grande lantai 10, Jalan Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (7/9).

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi dan memeriksa saksi, polisi menangkap pelaku pembunuhan yang juga sekuriti apartemen bernama Mursalim di Lampung, Kamis (10/9). Di tempat terpisah, kurang dari 24 jam petugas Polsek Gunung Putri berhasil membekuk dua pembunuh Suryadi alias Kimhok, 42, anak pengusaha besi yang ditemukan tewas penuh luka di tepi Jalan Raya Kedep, Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Kamis (10/9).

Nana Sutisna alias Nana, 34, dan Sudarma alias Badak, 28, diringkus di kampung halamannya Karawang, Jawa Barat, saat sedang beristirahat. Kapolsek Gunung Putri AKP Tri Suhartanto mengatakan, setelah mendapatkan identitas korban polisi memperoleh keterangan dari sejumlah saksi yang mengatakan korban sempat nongkrong bersama pelaku.

”Saat itu juga pelaku yang sudah diketahui identitasnya langsung kita kejar baik ke rumah kontrakan maupun kampung halaman,” ujarnya kemarin. Setelah mendalami identitas pelaku, polisi berhasil mendapatkan alamat kedua pelaku yang diketahui buruh pabrik. Keduanya akan dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 170 juncto 351 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan berencana dan penganiayaan. Tersangka Sudarma mengaku kesal terhadap korban karena sering mengejek dan menantang berkelahi.

”Saat itu kami sedang nongkrong. Korban selalu mengejek dan menantang kami berdua berkelahi. Ketika ada kesempatan saya dan Nana langsung menghantamnya dari belakang menggunakan balok,” katanya. Setelah dipukul menggunakan balok hingga korban tersungkur, keduanya pun mengeroyok korban hingga tak sadarkan diri.

”Balok yang digunakan sudah kami siapkan. Kami pukul kepalanya dua kali. Setelah mengetahui korban tewas, saat itu juga kami memilih kabur ke Karawang dengan sepeda motor,” ujarnya.

Helmi syarif/haryudi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1208 seconds (0.1#10.140)