BIN Jamin Pilkada Serentak Berlangsung Aman

Jum'at, 11 September 2015 - 10:56 WIB
BIN Jamin Pilkada Serentak...
BIN Jamin Pilkada Serentak Berlangsung Aman
A A A
JAKARTA - Sejumlah daerah yang menggelar pilkada serentak 2015 masuk dalam kategori rawan. Namun Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menjamin proses dan pelaksanaan pilkada yang puncaknya diselenggarakan pada 9 Desember 2015 akan berjalan dengan aman.

Dari hasil analisis yang dilakukan BIN serta berdasarkan situasi negara saat ini, semuanya dinilai berjalan normal sehingga tidak akan ada hambatan signifikan yang bisa mengganggu situasi keamanan. ”Kami memiliki Satgas Pengamanan Pilkada, melibatkan semua pemda. Hasil analisis aman,” kata Sutiyoso di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurut Bang Yos—sapaan Sutiyoso—, BIN terus melakukan pemantauan untuk melihat dinamika di lapangan dan terus dilakukan analisis.

Dia bahkan mengaku setiap hari bisa menerima laporan terkait kondisi keamanan di daerah-daerah yang saat ini sudah mulai tahapan kampanye. ”Jadi, sejauh ini pilkada serentak tenang-tenang saja. Kalau misalnya ada calon tunggal, diselesaikan,” ujarnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, penundaan pelaksanaan pilkada serentak 2015 menjadi 2017 hanya dialami sedikit daerah.

Maka untuk masalah pengamanan, jumlah itu tidak terlalu signifikan. ”Andaikata suatu saat buntu dan ada calon tunggal, dua kabupaten/kota dari 296 yang menggelar pilkada misalnya, itu biasa saja ditunda,” ujarnya. Dia meminta hal itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang serius dalam kaitan pengamanan. Yang terpenting, kata dia, pilkada bisa dijaga agar berlangsung aman dan demokratis.

”Kami akan jamin itu (keamanan),” ucapnya. Lebih lanjut, Bang Yos menyatakan, untuk lebih memaksimalkan kerja BIN, pihaknya berencana merekrut personel di setiap kabupaten/ kota. Jika dari segi anggaran memungkinkan, menurut dia, BIN akan merekrut 1.000 orang untuk dijadikan personel tambahan BIN di daerah. ”Sebanyak 1.000 orang untuk menambal kekurangan di daerah. Karena saat ini umumnya satu orang BIN meng-cover dua kabupaten/ kota,” ujar Sutiyoso seraya mengungkapkan bahwa anggaran untuk BIN selama ini sudah kecil, tetapi masih terkena pemotongan anggaran.

Seperti diketahui, dalam RAPBN 2016, anggaran untuk BIN tercatat senilai Rp1,592 triliun. Jumlahinimenyusutdari anggaran BIN untuk APBN 2015 senilai sekitar Rp 2,6 triliun. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin mengatakan, BIN tak perlu mengeluhkan kecilnya anggaran dalam menjalankan tugasnya.

Menurut dia, BIN bisa bersinergi dengan berbagai pihak sehingga dengan anggaran yang kecil tetap bisa menghasilkan output yang maksimal dalam melakukan deteksi dini dan analisis keamanan.

Rahmat sahid
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1938 seconds (0.1#10.140)