Dukung Dalai Lama, Bon Jovi Dilarang Konser di China
A
A
A
SHANGHAI - Fans Bon Jovi di China kecewa setelah konser grup band asal New Jersey, Amerika Serikat (AS) itu batal digelar di Shanghai dan Beijing.
Fitur musik video Bon Jovi pada 2009 yang menampilkan aksi protes Tiannanmen Square dan foto Dalai Lama di latar panggung konser di Jepang pada 2010, diduga menjadi penyebab pembatalan itu. Pemerintah China sangat ketat menyensor produk seni dari luar negeri. Mereka tidak pernah sembarangan meloloskan karya seni, termasuk musik.
Setiap lirik lagu diperiksa secara rinci untuk menghindari terpant i k n y a pemicu perlawanan antipemerintah. Begitu pun dengan personel band yang terkait. AEG Live Asia tidak memberikan alasan yang jelas mengenai pembatalan itu. Bon Jovi dikhawatirkan tidak akan bisa menggelar konser di China dalam waktu dekat. AEG Live Asia akan mengembalikan uang tiket sepenuhnya.
Awalnya band yang dipimpin Jon Bon Jovi tersebut akan konser di Shanghai pada 14 September dan Beijing pada 17 September. ”Dengan menyesal, kami mengumumkan konser Bon Jovi 2015 di Beijing dan Shanghai telah dibatalkan karena sesuatu,” ungkap pernyataan AEG Live Asia, dikutip Billboard. ”Kami meminta maaf atas ketidak nyamanan dan kekecewaan ini,” lanjut pernyataan itu.
Agenda konser di China di situs resmi Bon Jovi juga telah dicabut. Agen penjualan tiket, Damai. cn, mengonfirmasi pembatalan itu. Mereka pun berhenti menjual tiket sesuai dengan instruksi dari penyusun acara. Namun, mereka tidak diberi tahu alasannya. ”Sepertinya akan batal. Kami masih menunggu konfirmasi.
Kami pun tidak tahu alasan di balik pembatalan konser ini,” kata customer service Damai.cn. Pada 2009, Bon Jovi pernah membuat video klip musik untuk lagu We Weren’t Born To Follow dengan menampilkan gambar dari insiden protes prodemokrasi di sekitar Tiannanmen Square, Beijing pada 1989.
Financial Times juga melaporkan China melarang konser Bon Jovi setelah mengetahui foto Dalai Lama pernah dipajang dalam video latar belakang di panggung konser. Kementerian Kebudayaan China yang bertanggung jawab dalam setiap penyaringan karya seni asing menyatakan keputusan konser ada di tangan pemerintah kota. Namun, sejauh ini Birokrasi Kebudayaan Beijing menolak berkomentar. Kementerian Luar Negeri China juga mengaku tidak tahu mengenai kasus ini.
Muh shamil
Fitur musik video Bon Jovi pada 2009 yang menampilkan aksi protes Tiannanmen Square dan foto Dalai Lama di latar panggung konser di Jepang pada 2010, diduga menjadi penyebab pembatalan itu. Pemerintah China sangat ketat menyensor produk seni dari luar negeri. Mereka tidak pernah sembarangan meloloskan karya seni, termasuk musik.
Setiap lirik lagu diperiksa secara rinci untuk menghindari terpant i k n y a pemicu perlawanan antipemerintah. Begitu pun dengan personel band yang terkait. AEG Live Asia tidak memberikan alasan yang jelas mengenai pembatalan itu. Bon Jovi dikhawatirkan tidak akan bisa menggelar konser di China dalam waktu dekat. AEG Live Asia akan mengembalikan uang tiket sepenuhnya.
Awalnya band yang dipimpin Jon Bon Jovi tersebut akan konser di Shanghai pada 14 September dan Beijing pada 17 September. ”Dengan menyesal, kami mengumumkan konser Bon Jovi 2015 di Beijing dan Shanghai telah dibatalkan karena sesuatu,” ungkap pernyataan AEG Live Asia, dikutip Billboard. ”Kami meminta maaf atas ketidak nyamanan dan kekecewaan ini,” lanjut pernyataan itu.
Agenda konser di China di situs resmi Bon Jovi juga telah dicabut. Agen penjualan tiket, Damai. cn, mengonfirmasi pembatalan itu. Mereka pun berhenti menjual tiket sesuai dengan instruksi dari penyusun acara. Namun, mereka tidak diberi tahu alasannya. ”Sepertinya akan batal. Kami masih menunggu konfirmasi.
Kami pun tidak tahu alasan di balik pembatalan konser ini,” kata customer service Damai.cn. Pada 2009, Bon Jovi pernah membuat video klip musik untuk lagu We Weren’t Born To Follow dengan menampilkan gambar dari insiden protes prodemokrasi di sekitar Tiannanmen Square, Beijing pada 1989.
Financial Times juga melaporkan China melarang konser Bon Jovi setelah mengetahui foto Dalai Lama pernah dipajang dalam video latar belakang di panggung konser. Kementerian Kebudayaan China yang bertanggung jawab dalam setiap penyaringan karya seni asing menyatakan keputusan konser ada di tangan pemerintah kota. Namun, sejauh ini Birokrasi Kebudayaan Beijing menolak berkomentar. Kementerian Luar Negeri China juga mengaku tidak tahu mengenai kasus ini.
Muh shamil
(bbg)