Ada Apa Jokowi Tak Hadir Konferensi Kepala Daerah Sedunia?
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif For Center Budget Analisys (CBA), Uchok Sky Khadafi angkat bicara soal ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Konferensi Internasional Kepala Daerah se-Asia Pasifik yang diselenggarakan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Menurut Uchok, salah satu faktor ketidakhadiran Presiden Jokowi yakni karena amburadulnya manajemen administrasi di Istana.
"Pertama karena manajemen administrasi di dalam Istana kelihatannya amburadul, mungkin juga karena tidak pedulinya Jokowi dengan daerah," kata Uchok saat dikonfirmasi, Kamis (10/9/2015).
Dengan amburadulnya administrasi Istana kata Uchok, maka sangat mudah untuk dikacaukan jadwal kunjungan Jokowi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga diduga ada sabotase yang mendorong agar Jokowi tidak datang ke sana (Wakatobi), tapi didorong untuk mengunjungi tempat lain, mungkin juga dinilai kalau ke Wakatobi tidak menguntungkan pihak Istana," jelasnya.
Disinggung soal maksud dari keuntungan, Uchok mengatakan, jadi memang terkesan seperti ada yang mencari keuntungan di dalam Istana.
"Iya jadi kesannya mencari untung, ini Presiden Jokowi banyak undangan, soal apakah ada uangnya saya tidak tahu, yang jelas kalau 'kering' tidak datang," ungkapnya.
Oleh karena itu, Uchok mengharapkan, administrasi Istana dapat diperbaiki sehingga apa yang sudah masuk dalam jadwal kunjungan Presiden tidak dapat dibatalkan dengan sembarang.
"Manajemen harus diperbaiki, sengaja memang dibuat amburadul untuk mencari keuntungan, harus dibenahi, agar enggak terulang lagi masalah kaya gini," tutupnya.
Diketahui, Ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam acara Konferensi Internasional Kepala Daerah se Asia Pasifik yang diselenggarakan di Wakatobi disesalkan sejumlah pihak.
Forum bertaraf internasional bertajuk ASIA PACIFIC CONFERENCE ON “Local Government Voices Toward HABITAT III on a New Urban Agenda” And UCLG-ASPAC Executive Bureau & Council Meetings.
Tokoh masyarakat adat Wakatobi, La Ode Kiyamu merasa kecewa dengan hal ini.Padahal, warga sudah berbondong-bondong dan berbaris di bawah terik matahari yang menyengat untuk menyambut kehadiran Presiden Jokowi.
"Kami benar-benar kecewa atas ketidakhadiran presiden dalam kegiatan bertaraf internasional yang dihadiri sekitar 200-an kepala daerah dari negara-negara se-Asia Pasifik ini," kata La Ode menambahkan.
Bupati Wakatobi, Hugua mengatakan, bahwa dia tidak mendapatkan konfirmasi langsung terkait ketidakhadiran orang nomor satu di Indonesia itu, padahal telah menyurat sebanyak tiga kali. Bahkan surat pertama secara langsung disampaikan kepada Mensesneg.
Menanggapi ketidakhadiran presiden, Hugua meminta masalah ini tidak perlu dipermasalahkan dan dibesar-besarkan. "Mungkin presiden sedang ada tugas negara yang lebih penting, ya kita maklumi sajalah," ujarnya.
Pilihan:
Wakatobi Tuan Rumah Konferensi Pemerintah Daerah Sedunia
Menurut Uchok, salah satu faktor ketidakhadiran Presiden Jokowi yakni karena amburadulnya manajemen administrasi di Istana.
"Pertama karena manajemen administrasi di dalam Istana kelihatannya amburadul, mungkin juga karena tidak pedulinya Jokowi dengan daerah," kata Uchok saat dikonfirmasi, Kamis (10/9/2015).
Dengan amburadulnya administrasi Istana kata Uchok, maka sangat mudah untuk dikacaukan jadwal kunjungan Jokowi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga diduga ada sabotase yang mendorong agar Jokowi tidak datang ke sana (Wakatobi), tapi didorong untuk mengunjungi tempat lain, mungkin juga dinilai kalau ke Wakatobi tidak menguntungkan pihak Istana," jelasnya.
Disinggung soal maksud dari keuntungan, Uchok mengatakan, jadi memang terkesan seperti ada yang mencari keuntungan di dalam Istana.
"Iya jadi kesannya mencari untung, ini Presiden Jokowi banyak undangan, soal apakah ada uangnya saya tidak tahu, yang jelas kalau 'kering' tidak datang," ungkapnya.
Oleh karena itu, Uchok mengharapkan, administrasi Istana dapat diperbaiki sehingga apa yang sudah masuk dalam jadwal kunjungan Presiden tidak dapat dibatalkan dengan sembarang.
"Manajemen harus diperbaiki, sengaja memang dibuat amburadul untuk mencari keuntungan, harus dibenahi, agar enggak terulang lagi masalah kaya gini," tutupnya.
Diketahui, Ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam acara Konferensi Internasional Kepala Daerah se Asia Pasifik yang diselenggarakan di Wakatobi disesalkan sejumlah pihak.
Forum bertaraf internasional bertajuk ASIA PACIFIC CONFERENCE ON “Local Government Voices Toward HABITAT III on a New Urban Agenda” And UCLG-ASPAC Executive Bureau & Council Meetings.
Tokoh masyarakat adat Wakatobi, La Ode Kiyamu merasa kecewa dengan hal ini.Padahal, warga sudah berbondong-bondong dan berbaris di bawah terik matahari yang menyengat untuk menyambut kehadiran Presiden Jokowi.
"Kami benar-benar kecewa atas ketidakhadiran presiden dalam kegiatan bertaraf internasional yang dihadiri sekitar 200-an kepala daerah dari negara-negara se-Asia Pasifik ini," kata La Ode menambahkan.
Bupati Wakatobi, Hugua mengatakan, bahwa dia tidak mendapatkan konfirmasi langsung terkait ketidakhadiran orang nomor satu di Indonesia itu, padahal telah menyurat sebanyak tiga kali. Bahkan surat pertama secara langsung disampaikan kepada Mensesneg.
Menanggapi ketidakhadiran presiden, Hugua meminta masalah ini tidak perlu dipermasalahkan dan dibesar-besarkan. "Mungkin presiden sedang ada tugas negara yang lebih penting, ya kita maklumi sajalah," ujarnya.
Pilihan:
Wakatobi Tuan Rumah Konferensi Pemerintah Daerah Sedunia
(maf)