Ambulans RS Medika Dirampok, Rp420 Juta Raib
A
A
A
BEKASI - Mobil ambulans milik Rumah Sakit Medika Cibitung, Kabupaten Bekasi, dihentikan dua pelaku perampokan setibanya di rumah sakit yang berada di Kampung Selang Cau, Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pukul 09.00 WIB, kemarin.
Aksi mereka bukan untuk mengambil ambulans, melainkan mengambil paksa uang tunai sebesar Rp420 juta yang ditaruh di mobil tersebut. Saat itu RS Medika Cibitung baru saja mengutus dua karyawannya mengambil uang tunai di sebuah bank di Jalan Teuku Umar Km 43, Cibitung. Rencananya Rp420 juta itu akan digunakan untuk membayar tagihan obat rumah sakit.
Dede, pegawai RS Medika yang juga korban perampokan, mengatakan, pelaku berjumlah dua orang dengan menumpang satu sepeda motor. Sesampainya di rumah sakit tanpa basabasi seorang pelaku yang dibonceng langsung turun dari motor. Pelaku membuka paksa pintu mobil sebelah kiri sambil menodongkan golok ke arahnya. Pelaku memaksa korban agar memberikan tas berisi uang tunai Rp420 juta. Dede pun panik dan terpaksa menyerahkan tas tersebut.
Saat tas berpindah tangan tidak disangka korban menariknya kembali. Aksi tarik-menarik tas tak terhindarkan. Dede berusaha mempertahankan tas milik rumah sakit. Namun, apa daya pelaku mengayunkan golok ke arahnya. Beruntung, Dede berhasil menghindar hingga terlepaslah tas itu. ”Saya hampir dilukai sama pelaku dengan golok. Dua kali saya disabet, tapi tidak kena,” kata Dede.
Ketika tas dirampas oleh pelaku, mereka langsung melarikan diri. Dia tak menyangka menjadi korban perampokan, padahal di pertengahan jalan sopir dan Dede tidak merasa diikuti oleh kawanan penjahat. Korban diduga telah dibuntuti oleh pelaku sejak dari bank. Menurut Dede, aksi kejahatan itu sempat disaksikan oleh pengunjung rumah sakit. Namun, mereka tak berani melawan karena para pelaku membawa golok saat beraksi. ”Enggak ada yang berani mendekat karena takut dilukain,” ucapnya.
Pihak rumah sakit langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Cikarang Barat untuk diselidiki. Kapolsek Cikarang Barat Kompol Aprima Suar mengatakan, kejadian yang dialami Dede merupakan perampasan, bukan perampokan. Saat kejadian korban tidak dilukai oleh pelaku dan tas berisi uang tunai berpindah tangan karena diberikan korban. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Lima saksi masih dimintai keterangan untuk mengungkap ciri-ciri pelaku.
”Kami juga mempelajari rekaman CCTV karena dari rekaman itu terlihat mereka mengenakan helm dan bersenjata tajam,” ujarnya. Dia memastikan tak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa tersebut. ”Hanya kerugian materi sebesar Rp420 juta, tidak sampai korban terluka. Kami sedang memburu pelakunya,” kata kapolsek.
Di bagian lain, seorang pemuda membobol sebuah warnet di Kampung Cerewed, Jalan Pahlawan, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, kemarin. Akibatnya, Muji babak belur di sekujur tubuhnya lantaran aksinya tepergok oleh warga sekitar. Peristiwa pukul 04.40 WIB itu bermula saat pelaku bersama tiga temannya mendatangi warnet yang sudah tutup. Sebelum beraksi para pelaku terlebih dahulu melakukan pengintaian pada malam hari.
”Satu pelaku hendak masuk ke warnet dengan cara membobol rolling door,” kata Erik Kustara, 32, warga Kampung Cerewed. Tiga pelaku lainnya menunggu di sekitar warnet sambil memantau situasi. Pemilik warnet bernama Morensa yang mendengar suara mencurigakan langsung melakukan pengecekan. Pemilik kaget dan berteriak maling saat melihat satu pelaku memegang linggis sedang membobol kunci gembok rolling door. Empat pelaku panik dan berhamburan melarikan diri.
Dua pelaku yang menunggu di atas motor langsung tancap gas, sementara seorang pelaku lainnya juga berhasil meloloskan diri. Nahas, Muji yang berusaha melarikan diri dengan Honda Beat tanpa pelat nomor menabrak gerobak tukang ikan. Pelaku dihakimi massa sehingga menderita luka di bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Beruntung, pelaku tidak tewas karena petugas berhasil mengamankannya ke Polsek Bekasi Timur.
Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo mengaku masih meminta keterangan pelaku yang tertangkap. ”Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Polsek Bekasi Timur yang menangani kasus ini,” ucapnya.
Abdullah m surjaya
Aksi mereka bukan untuk mengambil ambulans, melainkan mengambil paksa uang tunai sebesar Rp420 juta yang ditaruh di mobil tersebut. Saat itu RS Medika Cibitung baru saja mengutus dua karyawannya mengambil uang tunai di sebuah bank di Jalan Teuku Umar Km 43, Cibitung. Rencananya Rp420 juta itu akan digunakan untuk membayar tagihan obat rumah sakit.
Dede, pegawai RS Medika yang juga korban perampokan, mengatakan, pelaku berjumlah dua orang dengan menumpang satu sepeda motor. Sesampainya di rumah sakit tanpa basabasi seorang pelaku yang dibonceng langsung turun dari motor. Pelaku membuka paksa pintu mobil sebelah kiri sambil menodongkan golok ke arahnya. Pelaku memaksa korban agar memberikan tas berisi uang tunai Rp420 juta. Dede pun panik dan terpaksa menyerahkan tas tersebut.
Saat tas berpindah tangan tidak disangka korban menariknya kembali. Aksi tarik-menarik tas tak terhindarkan. Dede berusaha mempertahankan tas milik rumah sakit. Namun, apa daya pelaku mengayunkan golok ke arahnya. Beruntung, Dede berhasil menghindar hingga terlepaslah tas itu. ”Saya hampir dilukai sama pelaku dengan golok. Dua kali saya disabet, tapi tidak kena,” kata Dede.
Ketika tas dirampas oleh pelaku, mereka langsung melarikan diri. Dia tak menyangka menjadi korban perampokan, padahal di pertengahan jalan sopir dan Dede tidak merasa diikuti oleh kawanan penjahat. Korban diduga telah dibuntuti oleh pelaku sejak dari bank. Menurut Dede, aksi kejahatan itu sempat disaksikan oleh pengunjung rumah sakit. Namun, mereka tak berani melawan karena para pelaku membawa golok saat beraksi. ”Enggak ada yang berani mendekat karena takut dilukain,” ucapnya.
Pihak rumah sakit langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Cikarang Barat untuk diselidiki. Kapolsek Cikarang Barat Kompol Aprima Suar mengatakan, kejadian yang dialami Dede merupakan perampasan, bukan perampokan. Saat kejadian korban tidak dilukai oleh pelaku dan tas berisi uang tunai berpindah tangan karena diberikan korban. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Lima saksi masih dimintai keterangan untuk mengungkap ciri-ciri pelaku.
”Kami juga mempelajari rekaman CCTV karena dari rekaman itu terlihat mereka mengenakan helm dan bersenjata tajam,” ujarnya. Dia memastikan tak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa tersebut. ”Hanya kerugian materi sebesar Rp420 juta, tidak sampai korban terluka. Kami sedang memburu pelakunya,” kata kapolsek.
Di bagian lain, seorang pemuda membobol sebuah warnet di Kampung Cerewed, Jalan Pahlawan, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, kemarin. Akibatnya, Muji babak belur di sekujur tubuhnya lantaran aksinya tepergok oleh warga sekitar. Peristiwa pukul 04.40 WIB itu bermula saat pelaku bersama tiga temannya mendatangi warnet yang sudah tutup. Sebelum beraksi para pelaku terlebih dahulu melakukan pengintaian pada malam hari.
”Satu pelaku hendak masuk ke warnet dengan cara membobol rolling door,” kata Erik Kustara, 32, warga Kampung Cerewed. Tiga pelaku lainnya menunggu di sekitar warnet sambil memantau situasi. Pemilik warnet bernama Morensa yang mendengar suara mencurigakan langsung melakukan pengecekan. Pemilik kaget dan berteriak maling saat melihat satu pelaku memegang linggis sedang membobol kunci gembok rolling door. Empat pelaku panik dan berhamburan melarikan diri.
Dua pelaku yang menunggu di atas motor langsung tancap gas, sementara seorang pelaku lainnya juga berhasil meloloskan diri. Nahas, Muji yang berusaha melarikan diri dengan Honda Beat tanpa pelat nomor menabrak gerobak tukang ikan. Pelaku dihakimi massa sehingga menderita luka di bagian wajah dan sekujur tubuhnya. Beruntung, pelaku tidak tewas karena petugas berhasil mengamankannya ke Polsek Bekasi Timur.
Kasubbag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo mengaku masih meminta keterangan pelaku yang tertangkap. ”Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Polsek Bekasi Timur yang menangani kasus ini,” ucapnya.
Abdullah m surjaya
(ars)